Mohon tunggu...
Aditia saputri
Aditia saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing special here.

Be yourself, you don't have to be perfect!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

2 Juli 2023   20:33 Diperbarui: 2 Juli 2023   20:34 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/TcfzefiEBchhkfP57

Lingkungan kerja fisik dapat berperan penting dalam memengaruhi tingkat stres kerja yang dialami oleh karyawan di berbagai industri, termasuk di PT. Krakatau Steel(Persero) Tbk di Jakarta. Kondisi fisik tempat kerja, seperti suhu, kebisingan,pencahayaan, desain ruang, dan ergonomi peralatan kerja, dapat berdampak langsung terhadap kesejahteraan dan kesehatan mental karyawan.

PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk adalah perusahaan industri baja yang beroperasi di Jakarta. Sebagai perusahaan besar, lingkungan kerja di Krakatau Steel mungkin melibatkan berbagai faktor fisik yang dapat memberikan tekanan dan menyebabkan tingkat stres yang tinggi pada karyawan. Oleh karena itu, penting untuk memahami pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap stres kerja karyawan di perusahaan ini.

Dalam penelitian ini, kami akan mengeksplorasi hubungan antara lingkungan kerja fisik dan stres kerja karyawan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk di Jakarta. Kami akan mengidentifikasi faktor-faktor fisik yang mungkin mempengaruhi tingkat stres karyawan dan dampaknya terhadap kesejahteraan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mengurangi stres kerja bagi karyawan.

Penelitian ini juga akan melibatkan peran social worker di PT. Krakatau Steel. Social worker memiliki peran yang signifikan dalam membantu karyawan menghadapi tantangan stres kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif. Mereka dapat memberikan dukungan emosional, penanganan konflik, edukasi, serta memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan perusahaan yang mendukung kesejahteraan karyawan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh lingkungan kerja fisikt erhadap stres kerja karyawan dan peran social worker di PT. Krakatau Steel (Persero)Tbk, diharapkan perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untukm eningkatkan kesejahteraan karyawan, mengurangi tingkat stres, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Kekayaan yang paling berharga bagi setiap bangsa adalah sumber daya manusia. Nuansa pembangunan di masa mendatang terletak pada pembangunan sumber daya manusia, dimana filosofi pembangunan masa mendatang sudah lama menempatkan manusia sebagai subyek pembangunan, bukan lagi sebagai objek pembangunan.


Mengacu pada peran sumber daya manusia yang sangat vital bagi perkembangan perusahaan, sangatlah penting bagi perusahaan menjaga dan meningkatan peran aktif karyawan dalam pengoperasian perusahaan, karena tenaga kerja merupakan sumber daya yang memegang peran dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dalam dunia kerja, sering timbul berbagai masalah sehubungan dengan stres dan kondisi-kondisi yang dapat memicu terjadinya stres. Baik disadari maupun tidak, pekerjaan seseorang menimbulkan stres pada dirinya. Hal ini pasti akan tampak dalam kurun waktu yang panjang, karena memang manusia setiap harinya berkecimpung di tempat kerjanya lebih dari sepertiga kali dari total waktu yang tersedia.

Stres merupakan suatu kondisi keadaan seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi yang mempengaruhinya.

Gejala stres dapat dilihat dari berbagai faktor yang menunjukkan adanya perubahan, baik secara fisiologis, psikologis, maupun sikap. Suara yang bising, lingkungan kerja yang kotor dan tidak sehat oleh para pekerja pabrik dianggap sebagai stresor. 

Lingkungan fisik dapat memicu munculnya stres kerja. Lingkungan kerja fisik dalam suatu perusahaan merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh
suatu perusahaan.

Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah stres, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja. Jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, akan berdampak pada kenyamanan kerja karyawan. 

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri sudah ditetapkan batasan nilai untuk masing -- masing faktor lingkungan kerja, yakni kebisingan sebesar 85 dBA, tekanan panas/suhu sebesar 18-
28C, debu sebesar 0,15 mg/m3 , dan pencahayaan sebesar 100 lux.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun