Ngomongin tentang high value woman pasti yang muncul di pikiran pasti perempuan-perempuan yang punya karir bagus, cantik, mandiri dan pasti berpendidikan tinggi, fashionable, dan independen. Padahal high value woman nggak melulu soal perempuan seperti yang aku sebutkan tadi. Semua perempuan bisa kok jadi seorang perempuan yang punya value tinggi tanpa harus berpendidikan tinggi. Memang benar pendidikan merupakan salah satu tolak ukur seseorang memiliki value atau tidak, akan tetapi di zaman seperti sekarang ini sosok perempuan yang punya value tinggi pasti perempuan yang mampu mendapat gelar sarjana, baik S1 atau S2 di usia muda.Lalu jika high value woman itu diukur dari tingkat pendidikannya, apa kabar perempuan yang hanya lulusan SMA, SMP, bahkan SD sekalipun. Kemudian apa kabar lagi buat perempuan yang memiliki pengetahuan terbatas, apakah mereka nggak punya value atau justru menjadi Low value women?Â
Kalau ditarik ke belakang, pada awalnya kemunculan high value women sebagai kampanye dan untuk menginspirasi perempuan low value women untuk berekspresi, mengeksplorasi, dan menjadi dirinya sendiri. Namun, semakin kesini istilah high value women seperti hanya diperuntukkan pada perempuan yang memiliki pendidikan tinggi, padahal untuk menjadi high value women bisa dimiliki oleh perempuan manapun dan poin yang paling penting adalah pola berpikir perempuan itu sendiri. Tidak hanya itu, pandangan dan stigma masyarakat tentang standar keccantikan juga menjadi salah satu tolak ukur untuk mendapat gelar high value women, yang pada akhirnya membuat banyak perempuan yang tidak berpendidikan tinggi mengalami dan mendapat gelar sebagai low value women. Â
Padahal high value woman nggak melulu soal itu dan nggak sesusah itu untuk memilikinya. Seseorang dapat dikatakan sebagai perempuan yang bervalue tinggi jika ia mampu menjadi perempuan yang independen atau mampu berdiri dengan kakinya sendiri tanpa harus mengemis pada orang lain, mandiri baik secara baik secara personal maupun finansial. Selain itu, perempuan yang bervalue tinggi adalah mereka yang memilih untuk tetap bertahan di tengah , stigma, ejekan, cacian, bahkan cobaan yang datang secara beruntun. Kemudian untuk mencapai tahap itupun nggak dengen waktu yang singkat.banyak hal yang harus dilewati, dan mau belajar dari trial errornya dulu.
- Â Mengenal Diri Sendiri
Tau batasan atas kemampuan dan ketidakmampuannya.Untuk jadi high value woman nggak perlu validasi orang lain. misalnya, kamu terlahir dengan paras biasa aja, sebagai high value woman kamu nggak perlu validasi kalo kamu itu cantik. cukup katakan pada dirimu sendiri kalau kamu bersyukur memiliki paras itu, dan biarkan energi positif yang membuatmu terlihat cantik.
- Â Tidak Mudah Menjustifikasi dan Menjatuhkan Perempuan Lain.
Sebagai perempuan yang memiliki value tinggi kamu nggak mudah menjustifikasi seseorang hanya dari apa yang tampak aja. kamu juga bisa menghargai penampilan dan pilihan hidup orang lain, terutama pada sesama perempuan.
- Berwawasan Luas dan Open Minded
Ini adalah poin penting, sebagai perempuan harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. yang perlu kamu lakukan adalah belajar semaksimal mungkin. Belajar apapun yang kamu suka, dengan belajar maka pola pikir akan berubah dan akan lebih mudah memahami, menghargai orang di sekitarmu.
- Tau Cara Merawat dan Mencintai Dirinya Sendiri
 Sebagai high value woman tidak akan dirinya sendiri, baik secara fisik maupun mental.  Bahkan saat hatinya terluka ia mampu mengolah rasa, mengobati, dan tidak akan membiarkan dirinya tenggelam di luka tersebut terlalu lama.Â
- Financially Independent
Independent secara finansial, dalam artian kamu mampu menghasilkan uang sendiri, baik untuk menghidupi dirimu sendiri , keluarga kecilmu.
Jadi high value women bukan cuma buat perempuan yang berpendidikan tinggi aja, tapi buat semua perempuan yang menyadari apa kelemahan dan kelebihannya, kemudia berusaha untuk berbenah diri tanpa berkecil hati. karena pada sejatinya high value women adalah perempuan yang mau mempelajari, mengembangkan, memperbaiki dan menguatkan baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H