Kalau pemerintah ingin tetap aktifitas ekonomi berjalan di masa pandemic, maka pemerintah perlu tinggalkan SWAB test karena ini tidak bisa berjalan beriringan kecuali pemerintah lakukan SWAB test masal serentak di satu kota dan dilakukan dalam waktu singkat,(Wuhan lakukan SWAB test ke 11 juta orang dalam waktu 10 hari). Bila 2 hal ini tidak bisa dijalankan maka lebih baik lupakan SWAB test.
Mari pikir ulang dan rancang ulang strategi di masa pandemi ini, karena situasi ekonomi saat ini sangatlah luar biasa kritis. Mari focus ke satu tujuan, yaitu ekonomi dalam negeri tetap berputar dengan berfocus pada konsumsi dalam negeri dan kesampingkan dulu mengenai bagaimana dunia melihat kita.
Maka dari itu menurut saya mari alihkan anggaran SWAB test dan focus pada penurunan angka kematian, setidaknya ada beberapa hal yang pemerintah dapat fokuskan sumber dayanya, yaitu :
- Pencegahan Penularan
- Produksi dan distribusi gratis masker kain dan penegakan aturannya
- Kebijakan percepatan transaksi cashless
- Menaikan Imunitas Masyarakat
- Produksi dan distribusi gratis vit. C dan supplement ramuan traditional (contoh kapsul serbuk jahe dan kunyit)
- Stop informasi mengenai penambahan harian pasien covid-19, ganti dengan informasi berapa pasien yang sembuh, meninggal dan status daya tampung rumah sakit di kota besar. Karena setiap informasi yang keluar perlu ada kontex sehingga bisa dimaknai dan ditindak lanjuti oleh masing-masing individu, bukan malah akhirnya menimbulkan rasa cemas atau lebih buruk lagi apatis karena informasi yang keluar tidak punya kontex dan hubungan langsung ke masyarakat.
Sebagai penutup, di masa pandemic ini, mari berdisiplin dan bertanggung jawab, bila bukan untuk diri kita setidaknya untuk orang lain dan kemanusiaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI