Hidangan yang disajikan pada saat KliwonanÂ
Di Cirebon sendiri itu ada makanan yang terbilang khas dalam tradisi Kliwonan. Diantaranya yang paling umum itu seperti Nasi Tumpeng, Nasi Kuning, yang pada dasarnya merupakan nasi dengan lauk yang bervariasi. Selain itu, ada pula yang namanya Nasi Bogana. Nasi Bogana adalah nasi yang terdiri dari lauk yang seadanya. Arti dari "Bogana" yaitu "boga nu ana" yang berarti memasak/menggunakan apa yang ada sesuai bahan yang dimiliki. Biasanya nasi putih atau nasi kuning (nasi putih yang diberi kunyit), lalu diberi parutan kelapa dan/atau kentang, yang versi sekarang/modernnya dilengkapi dengan berbagai lauk seperti telur, tempe, ikan atau ayam. Hidangan ini merupakan makanan tradisional yang disajikan di dalam keraton.Â
Kalangan Peminat Tradisi KliwonanÂ
Menurut hasil pengamatan sang narasumber dari beliau kecil hingga sekarang, 30% merupakan kalangan warga diatas usia 60 tahun, 40% berasal dari kalangan usia 40 tahun (paruh baya), dan 30% merupakan sisanya (dibawah 40 tahun), kembali lagi ke tujuan dari mereka sendiri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada yang tujuanya untuk mencari jodoh, mencari jati diri, ada yang sedang tekun di bidang agamis dalam rangka ber-Habluminallah habluminannas, berharap bertemu orang yang lebih pintar saat berziarah, kalu diatas 60 tahun mereka sudah tawakal sudah tidak memikirkan apa-apa, menghormati leluhur dan mengirimi doa.
Prosesi yang ada di Malam Jumat KliwonÂ
Ada prosesi adat tradisi budaya yang dikemas menjadi ibadah. Contohnya di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, ada yang percaya bahwa dulu di Masjid ini merupakan tempat para auliya bermunajat berdoa kepada Allah SWT. setelah Ashar hingga Shubuh. Beberapa orang percaya bahwa para auliya memiliki "kelebihan" walaupun sudah wafat, bisa saja di alam/dimensi lain mereka melakukan semacam "reuni". Maka banyak orang-orang seharian bersembahyang di masjid-masjid kuno atau dibuat oleh para wali. Rata-rata orang melakukan shalat, dzikir, atau nderes* sebagai "ritual" atau prosesi di malam Jumat Kliwon. *nderes = membaca al-qur'an dengan keindahan suara secara tartil Saat in di zaman yang sudah modern, ternyata masih banyak yang meminati tradisi ini. Sejauh ini belum ada perubahan yang signifikan. Tak hanya di Cirebon, namun di daerah Demak, Kudus, Bangkalan Madura, Rembang, Tuban masih diminati cukup banyak orang. Sekalipun berkurang mungkin hanya beberapa persen saja. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H