Kutulis sajak ini saat bulan merah di atas kepala
Angin malam menampar ingatan nasib yang curiga
Dingin menggaruk perut, menerobos ringkukan lambung.
Pak, aku segera punya adikÂ
dia lahir tanpa suara
Tadinya, ingin kubuang ke sungai, hari itu juga!
Sial, Pak
Zaman begitu kuat mengasuhnya
Aku dan Ibu menamainya "Kemiskinan"
dia lahir, tepat waktu Bapak dibelai Tuhan.
Birgon. 3-2-23
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!