Ruben Amorim telah diangkat menjadi pelatih baru Manchester United pada awal November 2024, saat ini ia sudah menangani MU walalupun hasilnya masih nihil. tapi apa sih penyebab performa Manchester United yang tidak konsisten?
1. Datang di tengah musim.
 Amorim datang disaat tim sedang terpuruk akibat berbagai permasalahan, Amorim datang ditengah musim dan kita tidak bisa berekspektasi tinggi di awal atas kehadirannya. Seorang pelatih butuh adaptasi, dia harus mengenal para pemainnya terlebih dahulu dan melakukan analisis siapa saja pemain yang tidak bisa memenuhi harapannya.Â
2. Pemain bekas Erik Ten Hag.
 Sebenarnya masalah ini juga dialami oleh Erik Ten Hag di mana sebagian besar pemainnya tidak dibuang dan diganti dengan yang baru, khusunya posisi penyerang, Ten Hag hanya membeli Hojlund dan Zirkzee yang sama-sama masih mentah.Â
3. Adaptasi formasi baru.
 di zaman Ten Hag mereka menggunakan 4 bek tetapi di zaman Amorim mereka memainkan 3 bek. Apalagi di timnaspun mereka minim pengalaman ketika bermain dengan 3 bek. dalam formasi 3 bek, komunikasi menjadi lebih rumit karena ada 3 bek tengah dan 2 bek sayap yang kerap maju mundur. perbedaan negara dan budaya juga bisa menjadi sebab kesalahpahaman. misalnya Maguire dari Inggris, De Light dari Belanda dan Martinez dari Argentina. perlu waktu lama untuk mengenal satu sama lain antar 3 bek tengah tersebut.
4. Mediokernya bek kiri dan kanan.
 MU memiliki 2 bek kiri yang secara umur seharusnya sudah matang, mereka adalah Malacia dan Shaw. Namun, mereka tidak pernah mendapat menit bermain karena lebih sering berada di Rumah sakit akibat cedera. Walaupun begitu sekarang Malacia mulai lebih sering bermain dan diberikan kesempatan oleh Amorim untuk bermain dan beradaptasi, sudah pasti membutuhkan waktu. bagaimana dengan Shaw? ada rumor bahwa ia akan dijual mengingat ia telah bergabung dengan MU dari musim 2014/2015 dan umurnya pun hampir menginjak kepala tiga. Sementara untuk pos bek kanan sering diisi oleh Dalot. Masalahnya dalam beberapa kesempatan Dalot sering sekali untuk mudah dilewati. dan dalam formasi 3 bek mereka berperan sebagai wing kanan dan kiri yang harus sering naik turun, tetapi itulah masalah yang berikutnya MU hanya mengandalkan 1 pemain di masing-masing wingnya. Hal itulah yang bisa menyebabkan pemain kelelahan. makanya sering sekali mereka terlihat bermain hati-hati untuk menjaga stamina mereka.
5. Kendurnya lini tengah.
 Masalah stamina juga datang di lini tengah, pemain yang punya stamina dan mobilitas tinggi hanyalah Ugarte dan Mainoo tetapi kedua pemain ini masih muda, minim pengalaman dan bukan pemain kreatif. Pemain lain seperti Casemiro dan Eriksen sudah tua, apalagi Eriksen punya riwayat penyakit jantung, kalau bermain sebagai CM pasti sangat melelahkan. Pemain lain seperti Bruno dan Mount lebih kreatif namun keduanya memiliki gaya bermain yang lebih menyerang sehingga ketika ditempatkan di CM atau DM, pertahanan di lini tengah menjadi kendur.