Mohon tunggu...
Adita Efin
Adita Efin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perempuan

Mahasiswa jurusan BK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wajah Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus di Institusi Pendidikan

9 April 2021   22:41 Diperbarui: 9 April 2021   22:50 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak berkebutuhan khusus (ABK)  merupakan kondisi dimana anak memiliki perbedaan dengan kondisi anak pada umumnya, baik dalam faktor fisik, kognitif maupun psikologis dan memerlukan penanganan semestinya sesuai dengan kebutuhan anak tersebut. Adapun jenis-jenis dari anak berkebutuhan khusus yaitu : Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Wicara, Tuna Grahita, Tuna Daksa, Tuna Laras, Diskalkulia, Disgrafia, Disleksia, Asperger Disorder, Autisme, Cerebal Palsy, Hiperaktif, Slow Learner Dan Anak Berbakat. (Lisinus dan Sembiring, 2020 : 2)

Keberadaan anak berkebutuhan khusus di Indonesia ini mendapat perhatian lebih terutama dalam hal pendidikan. Hal tersebut menjadi fokus pemerintah dalam pemenuhan hak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus seperti anak normal pada umumnya. 

Dalam pemenuhan kebutuhan akan pendidikan pada ABK, Pemerintah menyediakan sekolah penyelenggara pendidikan dengan berbagai model seperti Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Luar Biasa Berasrama, Kelas Jauh/Kelas Kunjung, dan Sekolah Dasar Luar Biasa. (Lisinus dan Sembiring, 2020 : 14-17)

Yang kita ketahui bersama bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak istimewa. Untuk itu, tidak ada alasan untuk kita membeda-bedakan mereka. Mereka sama seperti anak pada umumnya. 

Berbagai kebutuhan baik pribadi, belajar, sosial dan karir harus terpenuhi. Kekurangan yang mereka alami banyak mewujudkan kelebihan yang luar biasa.

Berapa banyak anak berkebutuhan khusus yang justru mengharumkan nama bangsa. Keterbatasan mereka bukan alasan untuk menyerah akan keadaan. Justru keterbatasan itu dijadikan pacuan untuk terus berkarya, berprestasi dan meraih impian.

Anak berkebutuhan khusus tidak butuh dikasihani. Yang mereka butuhkan adalah kesempatan untuk melakukan hal seperti anak-anak lainnya serta dukungan, motivasi dan doa dari masyarakat dilingkungan sekitar agar mereka merasa kehadiran mereka mendapat pengakuan. ABK adalah anak luar biasa yang Tuhan ciptakan sebagai bentuk anugerah terindah. Karena, sejatinya tidak ada manusia yang sempurna. Setiap kelebihan pasti ada kekurangan begitu juga sebaliknya.

Maka dari itu, peran orang tua bagi anak berkebutuhan khusus juga merupakan bagian terpenting untuk mendukung perkembangan anak. Mari bersama wujudkan program pemerintah untuk  pemenuhan hak bagi anak berkebutuhan khusus dalam hal pendidikan. Bentuk dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar tercapainya hak pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

Daftar Pustaka

Lisinus, Rafael dan Pastiria Sembiring. 2020. Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus (Sebuah Perspektif Bimbingan dan Konseling). Medan : Yayasan Kita Menulis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun