Mohon tunggu...
Aditya Ramadhan
Aditya Ramadhan Mohon Tunggu... -

rigeladitya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu, Lebih Dari Semua yang Kutulis

10 November 2009   14:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasih ibu sepanjang masa itu kurang benar, karena kasih ibu tak terbatas oleh masa dan ruang. Ia akan tetap hidup di hatimu walau kenyataannya ia sudah tak hidup di duniamu.

Ibu selalu mendoakanmu setiap saat, ia mendoakanmu lewat nama saat kamu baru lahir, ia mendoakanmu lewat nyanyian dan candannya saat kau masih kecil dan ia mendoakanmu lewat doa dan tangisan di tengah malam saat kau dewasa, agar anaknya menjadi pribadi yg berhasil kelak.

Ibu pernah menjawab pertanyaan anaknya seputar "Bagaimana rasanya melahirkan ma?"
dan ibu menjawab "Sakit, sakiiit sekali. rasa sakitnya seperti rasa 1000 penyakit menjadi satu." dan sebelum anaknya menjawab, ibu melanjutkan
"Dan seperti itulah rasanya bila ada seorang anak yang melawan pada ibunya."

Ibu adalah wanita yg lembut, ketika ada seorang anak yang membentak di depan wajahnya dengan keras, ibu akan diam dan benar - benar tidak akan membalas, dan tidak akan pernah membalas,,,
kecuali dengan tangisan.

Ibu adalah pendengar yang setia, ia akan mendengarkanmu bercerita tentang teman - temanmu, sekolahmu, sahabatmu, bahkan.....pacar dan juga masalahmu. Tapi dia tidak akan membiarkan dirinya selalu menjadi sandaranmu, karena ia tidak mau anaknya hidup selalu bergantung pada orang lain.

Ibu rela makan belakangan dan mendapatkan jatah makan sedikit, bahkan tidak makan sekalipun dengan mengatakan "Ibu sudah kenyang" agar anaknya bisa nambah makannya. (^,^)

Ibu pernah berkata pada anaknya "Maaf aku masih kurang dalam membahagiakanmu, tapi percayalah selalu melimpah cintaku untukmu."

Ibu pernah diprotes oleh anaknya sewaktu kecil "Kenapa sih ibu kadang tidurnya mendengkur, berisik tau!"
ibu tersenyum dan menjawab "Ibu teramat lelah dalam membersihkan rumah, memasak untukmu, mengasuhmu, melayani ayahmu, bahkan juga membantu ayahmu mencari nafkah untuk kehidupanmu nak."

Ibu adalah wanita yg sangat mulia dihidupmu, Tuhan meninggikan derajatnya tiga kali lipat dari ayah dan memberikannya keistimewaan di telapak kakinya terdapat surga anaknya.

Ibu itu wanita yang sangat pemaaf, ia akan dengan mudah melupakan semua segala parkataan kasar, perbuatan tidak baik yg kau berikan sebetapapun menyakitkan bagi dirinya, dan membalasnya dengan cinta, saat kau bersimpuh memohon maaf padanya.

Ibu berpesan pada anaknya "Anakku, jika ada awal pasti ada akhir, dimana ada kehidupan pasti ada kematian, begitu juga dengan aku. kemarin teman lamaku meninggal dunia, dan ada seorang anaknya menangis histeris seakan tidak percaya ibunya telah tiada, ia mengatakan ibunya pergi terlalu cepat, ia belum membahagiakan dan memberikan apa - apa pada ibunya karena ia sibuk dengan teman - temannya, cintanya dan dunianya yang baru. Padahal bukan ibunya yang pergi terlalu cepat, tapi dia yang terlambat. Aku tidak ingin kau seperti itu, walau pun kau sudah dewasa, walau aku tidak bisa terus memelukmu, walau kau sudah memiliki banyak teman, walau kau sibuk mengejar impianmu, tapi tolong jangan kau lupakan, jangan kau hilangkan ibu dari hatimu, karena ibu juga pasti akan pergi meniggalkanmu untuk selamanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun