Mohon tunggu...
Adi Syahputra Sukses
Adi Syahputra Sukses Mohon Tunggu... Penulis - Pengajar

Pengajar Remaja, Pemuda dan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Raga Indonesia

20 April 2024   13:46 Diperbarui: 20 April 2024   13:48 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepanjang jalan aku saksikan

Ada dua kelapa berdampingan

Keduanya tampak  akan tiada

Akar bawahnya sudah koyak

Daun nya membiru

Pelepahnya lebam 

Keretanya berhenti, Aku didalamnya

Ku pandangi ada beberapa buah yang cantik

Tapi, tidak layak di panen sebab masih terlalu belia

Dahaga ingin meminum nya

Sedangkan bau air nya sudah tak sedap

Aku melaju, bersama pandangan mulai berlalu

Masih ku saksikan kelapa yang sama, yang akan tiada

Akarnya kaku,  daun nya layu, pelepahnya tumpah ke dalam tanah.

Akankah ia bangkit untuk menghijaukan Indonesia ku. 

KAI TNB-MDN, 20 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun