[caption caption="Kompasiana (pelangi-hitam.blogspot.com)"][/caption]
Â
Oleh : ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad AssyarkhanÂ
Twitter : @assyarkhanÂ
Barangkali pendatang baru di Kompasiana akan menemukan satu keheranan, apa itu? Banyak sekali tulisan nangkring di halaman depan Kompasiana, bahkan dengan rating tinggi tapi Tulisannya baru dibaca 150 orang atau 200 orang saja. Apa yang salah?
Sebenarnya tidak ada yang salah, karena menulis tergantung tujuan sang penulisnya, Apa yang dia cari hanya dia dan Tuhan yang tahu. Jika Anda sedikit lebih jeli, untuk membuka lebih lanjut Artikel yang nampang di rating tertinggi di halaman depan Kompasiana biasanya akan di Vote oleh orang itu lagi-orang itu lagi, Artinya Apa? Artinya mereka berkoloni atau bahasa kerennya membuat komunitas, Ada komunitas pembully, Ada Komunitas Tukang Maki, Ada Komunitas bikin opini yang sebenarnya pesannya tidak ada selain hanya ingin beropini, dan masih banyak lagi.
Maka, Jangan heran jika Anda membuka satu artikel dan Artikel lainnya biasanya mereka dalam satu komunitas yang sama, dan seperti sudah diatur siapa yang akan diangkat untuk mendapatkan rating rertinggi tiap harinya, Karena target dari komunitas penulis ini hanya rating, Mengapa Rating? Agar Upaya pembangunan opininya bisa "wah", Tapi Sayangnya Koloni/Komunitas ini miskin pembaca, Anda tau kenapa? Karena yang baca dan yang vote ya orang-orang yang hanya ada di koloni/komunitas itu. Sedangkan Pembaca yang lain sudah tahu bahwa melihat judulnya saja tulisan tersebut adalah sampah.
Oke, Coba Kita teliti lebih lanjut, Sebutlah Koloni ini ada 20 orang, Mereka sudah berbagi hari siapa yang mau diangkat berdasarkan tulisan masing-masing, langkah berikutnya Anda chek siapa yang memberikan Vote Saya bisa pastikan koloni mereka yang hanya seuprit itu, coba perhatikan lagi komentar, Maka Anda akan menemukan lagi fakta pasti koloni mereka lagi. Setelah Tulisan teman mereka berada di Halaman depan Kompasiana dengan vote yang banyak sesama koloni mereka biasanya tindakan selanjutnya rekan-rekan mereka menitip link tulisan di Artikel yang punya rating tinggi berdasarkan konspirasi mereka. Oh ini konspirasi juga toh? Jawabannya Iya, Tapi Konspirasi kecil-kecilan atau Konspirasi kelas teri.
Biasanya jika mereka menemukan tulisan yang mengalahkan pamor koloni mereka maka koloni ini akan bersama-sama menyerbu Admin agar tulisan itu dihapus, atau membully orang yang memiliki tulisan itu, Maka jangan heran jika kemudian tak berapa lama tulisan Anda menghilang dari jagat Kompasiana.
Lalu bagaimana menyikapinya? Pendatang baru Kompasiana tak perlu membuat pernyataan sikap, biarkan saja mereka asyik dengan dunia mereka yang seperti katak dalam tempurung itu, Fokuslah pada diri Anda.
Lalu, Bagaimana Anda harusnya menulis? Menurut Saya kekuatan sebuah karya tulis adalah sama dengan kekuatan sebuah film, musik, lukis dan karya seni lainnya. Pertanyaan besar yang harus diajukan sebelum menulis adalah "Pesan yang ingin Saya sampaikan Apa?", Ketika Anda sudah menemukan pesan apa yang ingin Anda sampaikan maka dengan sendirinya Pembaca akan menemukan sendiri tulisan Anda tanpa perlu membuat koloni untuk saling memberi Vote dan bertukar link.
Bagaimana jika pesan yang ingin Anda sampaikan sudah Anda temukan? Lanjutkanlah Menulis.
Saya Adi Supriadi / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan
Twitter : @assyarkhan
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H