Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Surya Paloh, Matahari Di Kerajaan Syetan

18 Oktober 2015   14:36 Diperbarui: 18 Oktober 2015   17:37 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pemerintahannya berbentuk kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja. Sang Raja memimpin dengan blusukan (mendatangi) rakyatnya dengan membagikan makanan. Kebutuhan rakyatnya selalu tercukupi. Hal ini terjadi karena Negeri Paloh memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah.

Tanahnya yang subur ditumbuhi berbagai macam sayuran dan buah-buahan. Kemajuan dan kecanggihan teknologi juga tak luput dari sumber daya manusianya. Sangatlah wajar bila beberapa orang penduduk di sekitar hutan pernah menyaksikan sebuah kota muncul di tengah hutan belantara. Karena memang penduduk Negeri Paloh sudah mampu menciptakan teknologi mutahir dan kota besar yang pernah muncul itulah buktinya.

Perihal kejahatan yang sering dilakukan oleh Pihak kerajaan Gaib ini terhadap rakyatnya, itu dalam rangka merubah mental rakyatnya menjadi bagian siluman, karena manusia yang sering dijahati dengan diculik tidak dalam rangka disakiti tetapi dijadikan sebagai bagian dari bangsa siluman dikerajaan tersebut.

Demikianlah Legenda sebuah kerajaan Gaib bernama Paloh dimana dikecamatan paling timur ini Sang Surya bersinar indah, sehingga sering disebut juga Surya di Negeri Paloh. Matahari yang terbit di Kerajaan siluman.
Apakah Negeri ini menjadi Miniatur Negara Indonesia saat ini? Monggo Dikomentari

 

Jakarta, 18 Oktober 2015

Saya Haddad Assyarkhan / Adi Supriadi

Twitter : @assyarkhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun