[caption id="attachment_180049" align="aligncenter" width="465" caption="Sosialisasi Pilkada DKI Jakarta (republika.co.id)"][/caption]
Baru baru ini KOMPAS menurunkan Berita “ Jika Pilkada Hari Ini Hidayat Didik Pemenangnya” menghebohkan dunia maya khususnya Twitter. Hal ini didasarkan pada Hasil survei terakhir yang dirilis Laboratorium FISIP Universitas Nasional bersama Madani Institute menunjukkan pasangan yang diusung PKS ini memiliki tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi.
"Selain terpilih sebagai yang paling populer, Hidayat-Didik juga berhasil mendapat persentase dukungan terbesar dari sisi elektabilitas," kata Firdaus Syam, ketua Tim Peneliti UNAS-Madani Institute dalam paparan hasil survei di Blok III Kampus UNAS, Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2012, Kompas.com). Hasil survei UNAS-Madani Institute ini cukup berbeda dengan dua hasil survei sebelumnya yang menempatkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di posisi teratas. Dalam survei kali ini, Foke-Nara tidak saja berhasil dilampaui Hidayat-Didik, tapi juga oleh pasangan yang diusung PDIP-Gerindra Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Pasangan Hidayat-Didik berhasil mengumpulkan 35,9 persen dukungan dari 1006 responden yang menjawabi angket yang diberikan tim survei. Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama menduduki peringkat kedua dengan 26,3 persen, unggul tipis atas pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang meraup 26 persen dukungan responden. Mengherankan, pasangan yang diusung Partai Golkar Alex Noerdin-Nono Sampono justru terpuruk diurutan ke-5 dari enam pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Alex-Nono tertinggal jauh dari pasangan lain dari jalur parpol dengan hanya meraih 3,8 persen dukungan.
[caption id="attachment_180050" align="alignright" width="300" caption="Jangan Golput Warga Jakarta (Kiriman Teman Di Twitter.com)"]
Survei ini dilakukan atas responden yang bermukim di keenam wilayah provinsi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu, dalam periode 21-28 April 2012. Semua responden adalah warga yang telah memiliki hak pilih. Dukungan terbesar diperoleh Hidayat-Didik dari warga yang bermukim di wilayah Jakarta Barat. Selain itu, dua anggota DPR RI ini juga unggul di wilayah Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu dalam survei yang menggunakan teknik stratified random sampling ini.
Saya menebalkan dan menggaris bawahi hasil Survei ini di Point : Foke-Nara memperoleh dukungan yang relatif merata di tiga wilayah, yaitu Jakarta Pusat, Jaktim, dan Jaksel. Sedangkan suara dukungan bagi Jokowi datang dari wilayah Jakut.
Jika Kandidat lain selain FOKE-NARA ingin mengunggulinya harus memiliki kondisi yang sama dengan mereka. Baik pasangan Jokowi-Ahok, Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini, Faisal – Biem, Alex – Nono dan Hendardji – Riza harus bekerja keras untuk memiliki DUKUNGAN MERATA di Seluruh Wilayah Jakarta. Semoga Tim Sukses semua Kandidat membaca Analisa ini.
Menurut Hasil survey tersebut tingkat popularitas Hidayat-Didik telah unggul tipis atas pasangan Foke-Nara. Pasangan dukungan PKS ini berada di urutan pertama dengan meraup 32,20 persen suara responden, sedangkan pasangan Foke-Nara berada di posisi kedua dengan 30,90 persen. Urutan ketiga ditempati pasangan Jokowi-Ahok dengan 28,20 persen. Sementara itu, tiga pasangan lain tertinggal cukup jauh dengan urutan, Alex-Nono 4,40 persen, Faisal-Biem 3,70 persen, dan Hendardji-Riza 0,60 persen.
[caption id="attachment_180051" align="aligncenter" width="620" caption="Hidayat - Didik (kompas.com)"]
Tetapi Saya lebih sepakat dengan hasil Survet yang dilakukan MEDIAN (Media Survei Nasional) yang menyatakan PILKADA DKI JAKARTA akan berlangsung Dua Putaran. Republika.com menurunkan berita yang dirilis oleh MEDIAn ini memperkirakan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta diprediksi akan berlangsung dua putaran.
Hasil tersebut berdasarkan survei yang berlangsung dari 22 April hingga 28 April 2012. Jejak pendapat ini mengambil jumlah sampel sebanyak 1.500 orang responden yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun di Jakarta, Selasa menyatakan besar potensi berlangsungnya Pemilukada DKI Jakarta dua putaran karena tingkat elektabilitas pemuncak, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli baru berada di tingkat 36,65 persen.
Sementara berdasarkan UU Nomor 29 tahun 2007 tentang pemerintahan Provinsi DKI Jakarta pasal 11 ayat 1 menyebutkan, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur harus memeroleh suara lebih dari 50 persen.
"Pilkada DKI Jakarta sulit berlangsung satu putaran. Apalagi jarak antara tingkat perolehan suara tertinggi dibandingkan syarat untuk terpilih dengan satu putaran sangat jauh," ujar Rico. (Republika.com)
Posisi tingkat eletabilitas Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dibuntuti pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini (18,47 persen), Posisi ketiga disusul Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (17,9 persen), Faisal Basri-Biem Benyamin (4,05 persen), Alex Noerdin-Nono Sampono (3,59 persen), dan Hendardji Soepandji-A Riza Patria (1,39 persen).
Tiga pasangan kandidat eletabilitas tertinggi itu memiliki popularitas di atas 75 persen. Survei ini ditujukan oleh MEDIAN untuk melihat tingkat kesoliditas partai politik (parpol) pendukung. Seperti kesolidan konstituen Partai Demokrat memilih Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli sebanyak 61,31 persen. Tingkat kesolidan konstituen partai ini masih dikalahkan oleh PKS sebesar 78,55 persen, sebagai partai pengusung Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini. Sedangkan kosolidan PDIP untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama hanya 41,69 persen dan Gerindra 35,36 persen. "Sisa suara konstituen PDIP dan Gerindra lebih banyak beralih ke pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli,” Rico Marbun (Republika.com)
[caption id="attachment_180052" align="alignright" width="300" caption="Kandidat PILKADA (wartakotalive.com)"]
Saya dapat memiliki alasan mengapa Konstituen PDIP dan Gerindra lebih banyak beralih kepada pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli beralih ke Foke-Nara disebabkan banyak factor, yang paling dominan adalah konstituen PDIP dan Gerindra di Jakara memiliki ikatan emosional “Asal Daerah Betawi” dengan Foke dan organisasi-organisasi Massa Adat Betawi menyatakan dukungannya kepada FOKE.
Mengapa Saya sependapat dengan Rico Marbun dari MEDIAN bahwa Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran, bukan alasan karena banyaknya KANDIDAT, karena memang itu suadah pasti berpengaruh. Ini didasarkan pada temuan Saya dengan cara Saya tentunya.
Saya menemukan Fakta Pilkada DKI Jakarta berlangsung 2 Putaran, untuk uraian datanya akan Saya sampaikan di Akhir Tulisan sebagai penutup. Saya akan memulai dasar pijakan Saya menemukan Fakta ini, dimulai dari Pilkada ACEH. Saya sudah bisa prediksikn bahwa ACEH akan dimenangkan oleh Pasangan Zaini Abdullah – Muzakir Manaf secara Telak.Saya melakuna PENCARIAN Di Google.com 1 Januari 2011 – 31 Maret 2012, Dan Mendapatkan Data Sebagai Berikut : (Cocok Dengan Hasil Akhir KPU)
Zaini Abdullah – Muzakir Manaf : 22,100
IrwandiYusuf – Muhyan Yunan: 5,740
Muhammad Nazar – Nova Iriansyah: 3.190
Darni M Daud – Ahmad Fauzi: 3,060
Tengku Ahmad Tajuddin – Teuku Suriansyah : 96
Berikut Screen Shotnya (Sebagai Bukti)
[caption id="attachment_180054" align="aligncenter" width="379" caption="Hasil Untuk Zaini Abdullah"]
[caption id="attachment_180059" align="aligncenter" width="146" caption="Rentang Waktu Pencarian Pilkada Aceh"]
Kemudian Pilkada Kabupaten BEKASI, Sayapun sudah memperkirakan akan dimenangkan oleh Neneng Hasanah Yasin – Rohim Mintareja di Pilkada Kabupaten Bekasi 2012 ini, Anda bisa melihat datanya sebagai berikut 1 Januari 2011 – 31 Maret 2012 : (Cocok dengan Hasil Akhir KPU)
Neneng Hasanah Yasin – Rohim Mintareja: 46.100
Sa’duddin – Jamalullail Yunus: 38.200
Darip Mulyana – Jejen Sayuti:9.720
Berikut Screen Shot :
[caption id="attachment_180060" align="aligncenter" width="449" caption="Hasil Untuk Neneng Hasanah "]
Kemudian, Data lain menunjukan Kemenangan HADE (Ahmad Heryawan – Dede Yusuf) pun sudah dapat di prediksi sebelumnya, jika kita melihat Internet. Dari Masa Pencarian 1 Januari 2007 – 31 Maret 2008, didapatkan Data Sebagai berikut : (Cocok Dengan Hasil Akhir KPU)
Ahmad Heryawan – Dede Yusuf: 448
Agum Gumelar – Nu’man Abdul Hakim: 242
Danny Setiawan – Iwan R Sulanjana : 105
Berikut ini Screen Shotnya :
[caption id="attachment_180063" align="aligncenter" width="386" caption="Hasil Untuk Ahmad Heryawan"]
Jika Anda masih belum percaya, Saya akan tunjukan lagi data yang didapat dari PILKADA DKI JAKARTA 2007, pertarungan Pasangan antara Adang Darajatun – Dani Anwar dengan Fauzi Bowo – Prijanto, dua hasil pencarian Saya memang FOKE menunjukan Kemenangan TIPIS dari Pasangan yang diusung PKS, Datanya sebagai berikut
Pencarian 1 Januari 2006 – 31 Juli 2007
Fauzi Bowo – Prijanto : 926 Hasil
Adang Darajatun – Dani Anwar: 591 Hasil
Pencarian Saya pada 1 Januari 2007 – 31 Juli 2007, Didapatkan Data Sebagai Berikut :
Fauzi Bowo – Prijanto : 683 Hasil
Adang Darajatun – Dani Anwar : 461 Hasil
[caption id="attachment_180066" align="aligncenter" width="261" caption="Fauzi Bowo - Prijanto (1 Januari 2006 - 31 Juli 2007)"]
Dalam hal ini di rentang tahun PILKADA (2007) FOKE – Prijanto mengalami penurunan hampir setengah suaranya yang mungkin mengalihkan pilihan mereka pada pasangan Adang Darajatun – Dani Anwar, Sebagian besar lainnya GOLPUT.
Lalu, Bagaimana dengan PILKADA JAKARTA 2012? Penasaraan Bukan? Berikut Ulasannya :
Dari Pilkada ACEH 2012, Pilkada Kabupaten Bekasi 2012, Pilkada Jabar 2008, dan Pilkada DKI Jakarta 2007. Syarat pencariannya adalah NAMA ASLI PASANGAN KANDIDAT, Bukan Nama Singkatan. Mengapa? Karena itulah yang resmi tertulis di KARTU PEMILIHAN.
Bagaimana Hasilnya? Sangat Ketat Sekali, Jika Diurut sebagai berikut :(1 Januari 2011 – 31 Maret 2012)
Pilkada DKI Jakarta ( 1 Januari 2011 – 30 April 2012)
Hidayat Nur Wahid – Didik J Rachbini : 76.300
Alex Noerdin – Nono Sampono: 73.800
Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli: 72.900
Faisal Basri – Biem Benyamin : 65.900
Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama: 17.700
Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria :6.330
[caption id="attachment_180070" align="aligncenter" width="299" caption="Hidayat Nurwahid - Didik J Rachbini (1 Januari 2011 - 30 April 2012)"]
Berikut ini HASIL Pencarian dari 1 JANUARI 2012 – 30 April 2012 , Di Rangking berdasarkan Hasil yang paling tinggi :
Alex Noerdin – Nono Sampono: 41.800
Hidayat Nur Wahid – Didik J Rachbini : 41.200
Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli: 38.300
Faisal Basri – Biem Benyamin : 32.900
Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama: 15.800
Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria :5.980
Apa Kesimpulan Anda? Saya Melihat apa yang digembar-gemborkan soal Siapa yang maju di Putaran Kedua nanti sedikit berbeda dari hasil ini.
Ada 3 Kandidat yang mungkin maju ke Putaran Ke-2 yaitu : Alex Noerdin – Nono Sampono, Hidayat Nurwahid – Didik J Racbini, Fauzi Bowo – Nchrowi Ramli. Tetapi Publik Jangan melupakan Faisal Basri – Beim Benyamin yang mungkin Saja menjadi KUDA HITAM dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 ini.
Saya mungkin akan dicerca oleh Pendukung Joko Widodo – Basuki (Ahok) karena telah menempatkannya di urutan yang tidak sesuai dengan harapan, Saya menulis ini dengan Dasar bahwa Nama yang di contreng nantinya adalah Nama ASLI Kandidat. Kelemahan Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama adalah pada AHOKnya, Mengapa? Yang lebih ketara terlihat adalah penggunaan Nama “Ahok” yang relatif tidak mengena dengan PILKADA dan di dalam Kartu Pencontrengan Nama AHOK tidak akan ditemukan oleh Pemilih. Lalu apa yang harus dilakukan oleh Kandidat Jokowi – Ahok yaitu meningkatkan sosialisasi nama Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama ketimbang nama Jokowi-Ahok.
Sedangkan Pasangan Hendardji – Riza tetap sepertinya Pengembira dalam Pilkada kali ini, apa yang Saya temukan sangat cocok dengan survey-survei yang lainnya. Hendardji Soepandji bisa berpungsi menjadi pemecah suara dari kalangan TNI seperti Nono Sampono dan Nachrowi Ramli. Artinya Kekuatan Suara dan Pengaruh TNI akan terbagi ke-3 pasangan ini dan menguntungkan Pasangan lain seperti Faisal Basri dan Hidayat Nur Wahid.
Untuk memberikan kepuasan pada Pendukung semua Kandidat, Saya akan berikan hasil lain dengan menggunakan nama singkat bukan nama Asli yang tertera di dalam kertas pencontrengan. Walaupun ini menyalahi prinsip utama dari penemuan data dari awal tulisan ini di berbagai PILKADA yang semuanya menggunakan Nama Asli yang digunakan pada Kertas Pencontrengan.
Berikut Datanya : ( Rentang Pencarian 1 Januari 2012 – 30 April 2012)
Alex – Nono : 280.000 Hasil
Jokowi - Ahok : 169.000 Hasil
Hidayat – Didik: 137.000 Hasil
Faisal – Biem:52.400 Hasil
Fauzi – Nachrowi:44.800 Hasil
Hendardji – Riza:31.800 Hasil
[caption id="attachment_180077" align="aligncenter" width="270" caption="Alex - Nono (1 Januari 2012 - 30 April 2012)"]
Apa Kesimpulan Anda?
Dari Keenam Kandidat di PILKADA DKI JAKARTA 2012 Kesimpulan Saya memiliki kekuatan yang SAMA KUAT, Kecuali Pasangan Hendardji – Riza. Kandidat mana yang pantas diperhitungkan :
Hidayat Nurwahid - Didik J Rachbini
Alex Noerdin - Nono Sampono
Faisal Basri - Biem Benyamin
Untuk Urutan Ke-3 (Faisal Basri), Ada 2 Kandidat yang akan memperebutkannya yaitu :
Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama
Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli
Nantikan Analisa Saya Di Tulisan Selanjutnya, Selamat Berdiskusi
Sumber :
PILKADA JABAR 2008 PILKADA KABUPATEN BEKASI 2012
PILKADA DKI JAKARTA TAHUN 2007
PILKADA DKI JAKARTA 2012 Dua Putaran
Jika Pilkada Hari Ini, Hidayat-Didik Pemenangnya
Bandung, 8 Mei 2012
ADI SUPRIADI (Assyarkhan)
Baca Juga Artikel Saya Lainnya :
Jokowi-Ahok Bisa Menang Putaran Kedua Apabila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H