Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Kerusuhan Solo & Jokowi, Saya Tidak Percaya Kampanye Hitam

5 Mei 2012   19:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:39 2181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_179450" align="aligncenter" width="600" caption="Jokowi (antaranews.com)"][/caption]

Follow Me : @assyarkhan

Menarik sekali membaca Artikel Kuncoro Adi dengan Judul “Siapa Dalang Dibalik Kampanye Hitam Jokowi” mengupas tentang kemungkinan besar kerusuhan Solo adalah upaya-upaya penjegalan Jokowi maju di Pilkada DKI Jakarta.

Kuncoro Adi merupakan Pembaca sekaligus Penulis yang kesekian menurut Saya yang terjebak Opini yang dibangun oleh Tim Sukses Jokowi, jika memang Kuncoro Adi bukan Simpatisan Jokowi, Tetapi jika Kuncoro Adi merupakan Tim Sukses Jokowi maka perkiraan Saya Artikel yang ditulisnya bagian dari scenario. Saya berharap Kuncoro Adi menulis karena “kepolosan” nya membaca Media.

[caption id="attachment_179451" align="alignright" width="370" caption="Masalah Jakarta (andinews.blogspot.com)"]

1336245051293050770
1336245051293050770
[/caption]

Baiklah, Dasar yang digunakan Kuncoro Adi dalam tulisannya adalah Kutipan dari Berita yang diturunkan Tempo.co “ Selebaran berisi buruknya kondisi di Solo beredar di Jakarta. Salah satunya di halte Transjakarta Pos Pengumben. Pada selebaran yang dibiarkan tertumpuk di tangga menuju halte Pos Pengumben tersebut, tertulis sejumlah keburukan di Kota Solo. Terhitung ada enam keburukan yang tertulis di selebaran berjudul “Cerita Baik tentang Solo, Ternyata Kenyataannya Buruk”.

Kemudian Pernyataan dari Komisi III DPR RI Eva K Sundari yang menyatakan “ Bentrokan yang terjadi antara dua kelompok massa di Jalan RE Martadinata, Kampung Sewu, Jebres, Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (3/5) merupakan sebuah serangan kepada pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahya Purnama (Ahok).

“Semakin mendekati pelaksanaan pilkada, serangan ke Jokowi-Ahok semakin intensif dengan tujuan me-down grade. Terutama Jokowi sehing elektabilitas pasangan tersebut yang trendnya meningkat bisa dihambat,” kata Eva dalam rilisnya kepada WartaNews.com, Sabtu (5/5).

[caption id="attachment_179452" align="alignright" width="320" caption="Ketika Uang Bisa Membayar Segalanya (pasoepati.blogspot)"]

1336245105913831697
1336245105913831697
[/caption]

Saya berkali-kali mengajak kita semua untuk tidak mudah terjebak pada Skenario apapun, Saya sangat tidak percaya dengan Kampanye Hitam. Mengapa? Karena bisa jadi ini merupakan bagian dari Skenario Tim Sukses Jokowi-Ahok.

Anda masih ingat bukan Video Porno Kader PDIP Karolina yang tersebar di media? Yups, Itupun dituding oleh Politisi PDIP sebagai Kampanye Hitam. Pertanyaanya adalah Apakah semuanya Kampanye Hitam? Atau sebenarnya Kampanye Hitam itu dibuat sendiri oleh Tim Sukses Untuk mendongkrak RASA SIMPATI Pemilih?

Di dalam Politik sepertinya menjadi kebiasan orang-orang yang “rakus” akan kekuasan dengan menghalalkan segala cara , di beberapa Negara pernah disebutkan seorang Ayah yang merupakan Kandidat Walikota dan Gubernur Menembaki Anaknya Sendiri guna mencari Simpati Pemilih, Bahkan Ketika Malamnya Anaknya ditembak Mati Oleh Ayahnya, Keeseokan Harinya Sang Ayah membuat Opini “Lawan Politiknya Telah Berlaku Kejam Padanya”, “Lawan Politiknya Telah Menghancurkan Keluarganya”, Dan tidak berapa lama ketika pemilihan Sang Ayah yang membunuh Anaknya ini terpilih menjadi Pemimpin di Kota tersebut.

Sangat Mungkin inipun terjadi di Pilkada DKI Jakarta, Orang-orang yang menyebarkan Selebaran Jeleknya Solo sebenarnya disebarkan oleh Relawan-Relawan Jokowi sendiri, Bahkan bisa jadi yang memicu kerusuhan di SOLO pun bisa jadi adalah “orang-Orang” Jokowi Sendiri sebagai alat untuk Opini berkutnya, dan bahkan Komentar dari Kader PDI P di Komisi III tersebutpun masih dalam Skenario setelah Kerusuhan itu direncanakan. Saya perkiraan, Tulisan-Tulisan Kompasianer atau di Media Sosial lainnya yang mengangkat Kerusuhan Solo sebagai Kampanye Hitam akan terus berlanjut dengan tujuan satu saja “MENARIK KERENYUHAN HATI PEMILIH JAKARTA”, Opini yang ingin dibangun adalah “Kok Teganya ya Orang-Orang pada Jokowi” Kemudian ada lagi tulisan menimpali berikutnya “ Orang Baik Memang Akan Di Serang Lawan Politik Jahatnya” dan beribu-ribu opini lainnya untuk membohongi rakyat.

Maka untuk itulah, SAYA TIDAK PERCAYA KAMPANYE HITAM. Mengapa? Karena terkadang politisi membuat Kampanye Hitam untuk Dirinya Sendiri Hanya Sekedar Untuk Menarik Simpati.

Sumber :

KOMPASIANA

Bandung, 6 Mei 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun