Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Soal Buku Irshad Manji, Perang Antara FPI Dengan JIL

5 Mei 2012   17:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:39 3879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi, Apa yang dilakukan oleh Kapolsek dengan membrikan interupsi dan menghentikan acara tersebut layak diapresiasi.

Berikut Sambutan Dari Kapolsek sebagaimana ditulis Kompas "Assalamualaikum, saya ini Kapolsek Pasar Minggu. Jadi, malam ini saya ingin menyampaikan informasi sehubungan dengan kegiatan hari ini. Pertama, saya dapat SMS dari warga setempat atas kegiatan ini bahwa warga setempat keberatan dengan acara ini, RT dan RW juga hadir. Kedua, keberatan atas acara ini, ormas-ormas ini juga ada FBR, Forkabi, FPI, ini keberatan juga. Dan terakhir setelah saya datang ke sini, ternyata kegiatan ini tidak ada izinnya, izin RT dan RW dan pihak kepolisian, karena narasumbernya dari orang asing. Kalau ada orang asing seharusnya ada izinnya dari Polda, Polres, dan Polsek. Itu izin normatifnya, UU No 2 Tahun 2002 Pasal 13 tentang tugas pokok ini. Dari tiga informasi ini, saya berhak mem-pending acara ini. Aturan normatif ini. Keberatan sudah ada. Apa saya tidak berhak? (peserta diskusi memprotes). Saya sudah mengamankan, mengarahkan panitia, karena narasumber orang asing (peserta diskusi protes). Saya sudah izin dengan panitia, tapi panitia tidak kooperatif dengan saya."

[caption id="attachment_179444" align="alignright" width="300" caption="Habib Rizieq Shihab, Tokoh FPI (vhrmedia.com)"]

13362401821286434221
13362401821286434221
[/caption]

Melihat dari Sikap Peserta Diskusi (Aktivis Komunitas Jaringan Indonesia Liberal (JIL) MELAWAN Polisi dengan mengatakan “Tidak Takut” kepada Kepolisian menurut Saya sebuah sikap yang tidak bijak, karena Polisi hanya menjalankan tugas pengamanan agar tidak jatuh korban.

Selama Ulil Abshar Abdalah tidak berhenti dengan Aktivitasnya membawa pemikiran sesat dan menyesatkan Ummat. Perkiraan Saya, FPI tidak akan berhenti dan tidak akan bisa dibubarkan. Bagaimana mungkin berbagai pihak meminta FPI dibubarkan sedangkan hal-hal yang menjadi penyebab FPI hadir tidak diatasi lebih dahulu. Sepemahaman Saya dari apa yang saya amati kehadiran FPI salah satunya memang memerangi Pemikiran yang menyesatkan Ummat Islam dari Aqidah yang lurus. Nah, Selama gerakan-gerakan yang berusaha menyesatkan Ummat ini masih banyak terutama dinakhkodai oleh Ulil Abshar Abdalah (Kader Partai Demokrat) dkk sepertinya Saya perkiraan FPI tetap akanada selamanya.

FPI & Ormas Bilang : Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Indonesia Liberal)

JIL & Liberal Bilang : Indonesia Tanpa FPI (Front Pembela Islam)

Kapan Damai Itu Terwujud? Perlu Diingat BAHWA tidak akan ada Reaksi jika tidak ada aksi.

[caption id="attachment_179445" align="aligncenter" width="470" caption="Indonesia Tanpa JIL (muslimdaily.com)"]

1336240327133742368
1336240327133742368
[/caption]

Catatan :

Semoga ulasan sederhana ini, berusaha mengamati apa yang terjadi dapat menjadi referensi Pembaca semuanya. Semoga Saja dengan Kejadian Pembubaran oleh Polisi terhadap kegiatan Ulil Abshar Abdalah ini tidak membuat Ulil memiliki ide buat Bom Buku selanjutnya (Stop Pencitraan) Bosen!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun