[caption id="attachment_174330" align="aligncenter" width="600" caption="SBY Pembina Partai Demokrat (inilah.com)"][/caption]
Dalam dua tiga hari ini kembali kita dipertontonkan sinetron berseri Partai Demokrat, dalam judul besarnya “Pencitraan Diri”, episode yang sedang berlangsung saat ini adalah “Pidato Di Markaz Partai Demokrat Bocor, Presiden Terkejut”. Jika sebelumnya Sinetron Partai penguasa ini menyedot perhatian Indonesia diberbagai layar kaca terutama di TV Politik Indonesia “TV One” dan MetroTV karena memang kedua TV ini menjadi “Corong” Dua Partai, yakni Partai Golkar di TV One sedangkan MetroTV menjadi promosi gratis untuk Partai Nasional Demokrat. Orang TV boleh aja berkilah apapunlah soal ini, public Indonesia tidak semuanya bodoh itu perlu dipahami dengan otak kedua media ini.
Kembali ke Sinetron yang sedang naik ratingnya ini, Partai Demokrat menurunkan sequel berjudul “Pidato Bocor” jika sebelumnya mengeluarkan judul sinetron “APBN Bocor”, kemudian “Gantung” terkait Gantung Anas serta Episode “Lupanya Anggie Pada Dosa” hehehee…soal judulkan terserah Saya.
[caption id="attachment_174332" align="alignright" width="300" caption="Mac Sopacua Kader Demokrat "]
Jika Anda ingin tahu bahwa sesungguhnya Pidato Dewan Pembina Partai Demokrat ini sengaja dibocorkan oleh Kader Partai Demokrat yang “gerah” dan "galau"terhadap kondisi perpolitikan di Demokrat sendiri. beberapa targetnya dengan membocorkan rekaman pidato ini antara lain membuat opini publik bahwa Yudhoyono terzalimi karena banyaknya teman koalisi menggunting dalam lipatan (coba Anda simak isi Pidatonya), opini ini digalang sesungguhnya dan ini tidak terungkap oleh media yaitu kegalauan Partai Demokrat tentang PKS yang tetap tidak mau keluar dari Koalisi sampai SBY mengumumkan secara resmi sedangkan SBY tidak mau mengumumkannya karena memang tidak ada yang salah dari apa yang dilakukan PKS, La wong demokrasi sejatinya perbedaan itu menjadi hal yang lumrah saja. Nah, karena PKS tetap tidak ingin keluar dan menunggu ada pengumuman resmi sedangkan Demokrat sudah berkoar-koar bahwa SBY akan menceraikan tetapi tetap tidak juga, maka cara yang paling efektif adalah membuat PKS mau dengan sukarela mundur dengan membangkitkan emosi PKS setelah mendengar Pidato SBY ini, tapi sayangnya target Partai Demokrat ini tidak tercapai. Justru yang terpancing agak emosional adalah Partai Golkar sebagai anggota koalisi serta PDI-P yang saat ini murni oposisi. Bahkan PDI-P menyampaikan dalam siaran persnya bahwa SBY telah mencederai Demokrasi di Indonesia.
Target opini dari lounching sinetron bertajuk “Pidato Bocor” ini tidak tercapai, selanjutnya kita tunggu Sinetron apalagi yang akan dilounching Partai yang sedang galau ini. Saya memberikan catatan banyak terkait perjalanan Sinetron Partai Demokrat ini, bisa Anda klik di link-link berikut :
Demokrat Numpang Beken Lewat Skandal Century
Pembangunan Gedung DPR RI & Marzuki Alie
Bom Buku & Ulil Abshar Abdallah
Racun Sianida & Intelijen Republik Indonesia
Sinetron Pembangunan Ruang Badan Anggaran
Siaran Pers SBY yang Mengancam Abraham Samad
Lawatan Presiden Ke China Membawa Mahasiswa, Adu Domba
Ruhut Sitompul VS Hotman Paris Hutapea
Pasal Yang Terlupakan Pada Paripurna RAPBN-P, APBN Bocor
Anggelina Cekikikan Di Paripurna
Demokrat Menendang PKS Dari SETGAB
Demokrat, Golkar & Menteri Dari PKS
Pidato Dewan Pembina yang Bocor
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
Untuk titik-titik yang masih kosong adalah judul Sinetron yang akan kita tunggu dari Partai Demokrat. Hehehehehe…..
Kembali ke pokok bahasan kita tentang Sinetron PIDATO BOCOR. Ketika rekaman pidato bocor, TV One langsung mengundang Si Poltak Raja Minyak Ruhut Sitompul, dengan wajah (berpura-pura) sedih Ruhut mengungkapkan bahwa menyesali mengapa rekaman itu beredaar. Saya ketawa ngakak melihat mimik muka Ruhut yang sedang bermain sinetron seolah-olah beredarnya rekaman itu sangat mengecewakan. Jujur sepertinya barang yang semakin mahal saat ini, melebihi mahalnya sembako yang merangkak naik. Partai Demokrat berencana menyelediki dan akan memberikan sanksi tegas kepada kader yang membocorkan, Ah….Masa Sich, Saya tidak percaya dan Anda bisa buktikan beberapa waktu kedepan tidak ada satupun kader demokrat yang dihukum dan di sanksi gara-gara membocorkan pidato tersebut, karena memang sengaja dibocorkan kok.
[caption id="attachment_174333" align="aligncenter" width="600" caption="Menantikan Sinetron Soetan Bathugana Dkk (inilah.com)"]
Entahlah wartawan Kompas atau bukan yang bertanya kemudian dijawab Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha sebagai berikut “ Tentu Bapak Presiden terkejut, ya, bahwa pidato beliau itu bocor di public” sebagaimana Berita yang kompas turunkan (12/04/2012). Wartawanya kemungkinan bertanya begini “Bagaimana Reaksi Presiden mendengar Ini?”, jawabanya pasti seperti diataslah. Mengapa tidak kreatif sedikit membuat pertanyaan, Saya melihat wartawan malah tergiring akan sandiwara besar seperti ini.
Sebagaimana diberitakan berbagai media jika isi pidato yang bocor itu adalah mengenai kekecewaan Presiden kepada sejumlah kepala daerah yang ikut aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak, 30 Maret 2012. Dalam pidato sekitar satu jam yang rekamannya dimiliki Tempo, Yudhoyono terdengar sangat menyayangkan sikap beberapa bupati dan wali kota.
Menurut Presiden, sebagai perpanjangan tangan presiden dalam pemerintahan, bupati dan wali kota harusnya mendukung kebijakan presiden. Ia menyebut mereka membangkang.
Dalam pidatonya, Presiden mengaku lebih sedih lagi begitu mengetahui bahwa seruan untuk turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM juga dinyatakan oleh komunitas politik yang pemimpinnya pernah menjadi presiden. Namun, dia tidak menyebut spesifik partai yang ia maksud. Meski sudah diketahui dengan jelas kepala daerah yang melakukan aksi itu berasal dari PDI-P, partai oposisi yang gencar menolak kenaikan harga BBM.
Saya mencoba mengembalikan pernyataan Ruhut Sitompul saat diwawancara TV One setelah kejadian ini, sepertinya pernyataan ini lebih tepat dipasang untuk Ruhut Sitompul dan kawan-kawannya “Menepuk Air Di Dulang Terkena Muka Sendiri”, Bukan Begitu Bang Ruhut?
Intinya, RAKYAT MUAK Dengan Sinetron Anda Semua.
Sumber : KOMPAS
Bandung, 13 April 2012
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)
Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan, adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H