Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ketika Ucox Menghargai Monyet

30 September 2011   01:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_134077" align="aligncenter" width="648" caption="Monyet dan Cerminnya from Andy"][/caption]

Suatu ketika Ucox ingin sekali memiliki Monyet, akhirnya dia berangkat ke Pasar Monyet untuk mencari Monyet terbaik, monyet terbaik dan hebat segala-galanya demikian yang difikirkan Ucox. Sesampainya di Pasar Ucox menemukan seorang temannya Si Togar. Ucox baru tahu Si Togar ini menjadiPedagang Monyet. Setelah berpelukan Ucox mulai melihat monyet-monyet dagangan si Togar. Terjadilah percakapan dua sahabat lama ini dalam dialaek Batak.

“Bero (Bro dalam dialek Batak), Aku Mau Beli Monyet Bero…” Kata Ucox

“Monyet yang seperti apa Ucox?” Sahut Togar.

“Yang hebatlah Bero, yang membuat hatiku senang…” Ucox melanjutkan sambil mengelilingi dagangan Togar. Akhirnya mereka berdua melihat monyet yang unik.

“Nah, Bero…kalau yang ini bErapa bero, aku suka lihat bulunya itu….” Kata Ucox.

“Oh Ini…Ini…harganya 50 Juta Bero” kata Togar.

“Apa Kau Bilang, Monyet harganya 50 Juta, yang benar ajalah Kau Bero” Ucox kaget bukan kepalang mendengar harga monyet 50 juta.

“Monyet ini tidak sembarangan Ucox, dia bisa berbicara layaknya kita manusia” Togar menjelaskan.

“Wah…Yang Bener Kau Bero, cobalah kau suruh dia bicara , aku mau dengar ini” kata Ucox. Togar menyapa monyet tersebut dan terjadilah percakapan.Ucox terkagum-kagum.

“Benar-Benar Gila Kau Bero, Dapat darimana kau monyet ini, tapi harganya Bero, mahal sekali, aku mau cari yang lebih kecil dari ini….Nah…yang ini bErapa harganya Bero?” tanya Ucox sambil menunjuk Monyet yang disebelahnya. Memang relatif lebih kecil dari yang sebelumnya.

“Kau Mau Yang ini Ucox? Ini harganya 75 juta” jelas togar

“Busyeeeetttttt….75 juta kau bilang, ini lebih kecil badannya Bero… Bagaimana bisa 75 juta?” lagi-lagi Ucox kaget bukan kepalang.

“TEntunya kelebihannya lEbih banyak, selain bisa bercakap-cakap, monyet yang ini ini bisa menghibur kau saat kau sedih, dia bisaa melawak dan dia bisa bernyanyi” Togar kembali menjeaskan kelebihan monyet yang ditawar Ucox.

“Ah, yang bener kau bEro…. cobalah kau suruh nyanyi, aku tak mau beli monyet dalam karung” kata Ucox.

“Bukan Monyet Ucox, tapi kucing” bantah Togar.

“Aku kan lagi beli Monyet Bero, bukan sedang beli kucing. Bagaimana pula kau ini” kata Ucox sambil ketawa.

Togar mengajak bicara monyet yang ditawar Ucox, setelah asyik brbicara dan mengobrol, monyetpun berdiri dan bernyanyi, dia menyanyikan lagu berbahsa inggris dari Scorpions.

“Tapi, bisa ditawar tidak harganya BERO, aku suka, tapi 75 juta terlalu mahal” tawar Ucox

“Maaf Ucox, ini harga pas, kalau kau tawar, aku tidak dapat untunglah, belilah Ucox, ini monyet langka ucox” Togar berusaha merayu Ucox sahabatnya untuk membeli monyet tersebut.

“Sepertinya Tidak Bero, Tidak. Terlalu Mahal Bero, Kalau yang Ini bagaimana?” tanya Ucox menunjuk seekor monyet yang paling kecil diantara monyet-monyet dagangan togar.

“Yang Ini? Yang Ini harganya special 100 juta” jawab Togar.

“100 Juta?!, matilahAku BEro…ini lebih kecil bero, lebih kecil dari yang dua tadi! Mengapa harus 100 juta, Kau benar-benar keterlaluan BERO, Aku bisa gila Bero, Apa kelebihannya BeRO…?” Ucox sudah kelihatan lemas.

“Nah…..Ini yang saya Tidak tahu Ucox, Apa Kelebihannya sampai Hari ini aku juga belum tahu.Tetapi kau perlu tahu mengapa harga dia lebih tinggi dari yang lainnya karena 2 monyet yang kau tawar tadi dan monyet-monyet lainnya disini memanggil dia dengan panggilan BOS, ngerti Kau Ucox!”

Bandung, 30 September 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di Pontianakpost, Banjarmasinpost, Kayongpost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost dll. Cita-cita ingin tulisannya bisa dimuat di KOMPAS, REPUBLIKA & TIME dan menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN. Anda dapat menghubungi via 081809807764/085860616183 YM: assyarkhan/FB: adikalbar@gmail.com /Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar /Skype: adikalbar/ PIN BB : 322235A9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun