Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ummat Islam Kenya Rayakan Idul Fitri Hari Rabu

31 Agustus 2011   13:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:20 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_128689" align="alignleft" width="250" caption="Saat Sholat Ied Di Kenya"][/caption]

Kenya-Hari ini, Rabu 31 Agustus 2011 Ummat Islam Kenya memadatti Lapangan Sir Ali , Nairobi dan masji di berbagai pelosok Negara Kenya setelah mendapatkan pengumuman Idul Fitri 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari rabu 31 Agustus 2011 dari Pemerintah setempat sebagaimana dilansir harian online STANDARD MEDIA Sore ini waktu Indonesia.

Di Mombasa hampir semua masjid melakukan salat Idul Fitri dan kebanyakan orang berkumpul di Tononoka dan Sekolah Dasar Ziwani pada hari ini,  Ummat Islam tidak tidak bisa Sholat Ied  di Stadion Kota Mombasa tahun ini karena sedang dalam renovasi.

Kebanyakan Laki-laki mengenakan jubah atau yang disebut kanzu dan  dan penutup Kepala (Kofiah) dan wanita mengenakan “buibuis” dan “lessos” ketika mereka bergabung lain di kawasan Afrika Timur untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan.

Ummat Islam juga memadati pasar-pasar untuk membeli kambing untuk disembelih dan dibagi-bagikan.  Ulama Nasional Negara Kenya sebagai badan payung Muslim sempat mengkhawatirkan bahwa beberapa Muslim berbuka puasa pada hari Selasa, bukan Rabu.

Namun mayoritas Muslim Sholat Ied hari ini (Rabu), setelah pengumumannya dilakukan oleh Syekh Ahmad Shariff Hussein Muhdhar.

[caption id="attachment_128690" align="alignright" width="300" caption="Sholat Ied Di Kenya, Rabu 31 Agustus 2011"][/caption]

Sheikh Hussein mengatakan itu juga menjadi pertanyaan yang menginformasikan kepada Kepala Hukum Islam setelah munculnya bulan sabit.

"Informan harus dapat dipercaya dan informasi yang harus dikuatkan," kata Hussein.

Pejabat Supkem (Lembaga MUI Kenya) mengatakan bahwa Supkem memanggil semua pemimpin Muslim dan organisasi dari seluruh negeri, untuk memecahkan masalah penampakan bulan, terutama untuk menandai awal dan akhir Ramadhan.

Ketua Forum Pemimpin Nasional Islam (Namlef) Sheikh Abdillahi Namun Abdi mengatakan pendapat yang berbeda tidak harus memecah belah Ummat, yakinlah Ummat Islam dalam Persatuan yang kokoh.

Dia mengatakan segera Hakim Kepala Namlef, Supkem, Majlis ulama, Dewan Imam dan Khatib dari seluruh Negara Kenya dan pemimpin Muslim lainnya serta organisasi rapat untuk memastikan masalah ini diselesaikan sekali dan untuk semua.

Imam Masjid B Selatan, Sheikh Qari Hussein menyerukan umat Islam untuk menghormati para Ulama dan Ahli Hukum Islam dengan menunggu pengumuman resmi Pemerintah ketika Ramadhan dimulai dan berakhir sebagai tanda merayakan Idul Fitri

Dia juga mengatakan Ummat Islam di semua daerah harus bekerja sama, di mana penampakan bulan baru terlihat jelas lebih dari 2 derajat dan resmi Idul Fitri hari rabu 31 Agustus 2011.

Catatan Saya :

Jadi, Kenapa Indonesia harus Ribut Ya? Yuk Belajar Ke Negara KENYA Soal Ketaatan Pada Pengumuman Pemerintah, Atau….Bangsa Kita ini Kebanyakan yang Lebay……. Keep Smile

Untuk Foto2 Sepertinya ada permasalahan Teknis di Kompasiana, saya Upload berkali2 tidak bisa, jadi Foto nanti saya susulkan, Insya ALLAH.

Bandung, 31 Agustus 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi), Direktur Rabbani Hamas Institute Indonesia, dapat dihubungi 085860616183 / 081809807764 / YM : assyarkhan / FB : adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adikalbar / PIN BB : 322235A9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun