Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Emang Elo Peduli Gitu?

26 Juni 2011   11:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:09 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_116416" align="aligncenter" width="672" caption="Maksud Gambar ini dengan tulisan saya adalah : SANTAI AJALAH BRO"][/caption]

Senyum-senyum aja :) jika membaca komentar kaum liberal sekulerisme di halaman blog saya di kompasiana, mengerti arti kebebasan tetapi tidak mau menerima kebebasan orang lain, dalam tulisan saya terdahulu saya sudah menuliskan bahwa jika saya menghapus komentar Anda yang tentunya tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan ya suka-suka saya dong untuk menghapusnya, sama juga kan Admin juga seperti itu, makanya saya merasa Admin sudah cukup Adil, mengapa demikian? Ya karena Admin boleh menghapus postingan Kompasianer maka Admin juga membekali “senjata” yang sama untuk kompasianer yang “tidak suka” dengan komentar kompasianer yang lain. Ya kan?

Mengherankan memang jika ada sebagian orang kok ribut,sewot, marah-marah, bahkan sampe ngajak ganknya untuk memusuhi kompasianer lain yang menghapus komentarnya, jadinya kan lucu, mengapa lucu? La wong siapa juga yang suruh Elo komentar kata Penulis, Elo datang sendiri, Gue ga minta elo posting di halaman gue, kira-kira demikian kata-kata dari kompasianer yang menghapus komentar orang-orang “iseng” di halamannya, saya pikir betul juga, kenapa yang berkomentar jadi sewot ya? Saking sewotnya dimana-mana dibahas, sampe kopdar dibahas, kalau saya bilang yang kaya gini nich “Ga Ada Kerjaan”, He..he..he.

Diantara komentator yang “iseng” berkomentar di halaman penulis lain itu mengatakan begini “Kenapa sih ga memberikan ruang bagi kami untuk mengutarakan pemikiran yang berbeda?” Kenapa Anda ga punya nyali berdiskusi dan berdebat?”, sekarang apa peduli Elo terhadap jawaban gue, ga adakan? Jadi Percuma, buang waktu, lebih baik menulis lagi banyak-banyak, ya gak?, Paling-paling kalaupun dijawab juga misalnya sang komentator “Iseng” itu ketika kalah dalam berdebat paling-paling membawa ganknya untuk “ngeroyok” sang penulis (yang punya halaman tentunya) atau paling juga jawaban sang komentator “Iseng” itu apa coba? Mau tau jawbanaya? Kita jawab setelah yang satu ini….he…he…Jama’ah Oh Jama’ah……Masih Seputar jawaban komentator Iseng, Apa yang akan mereka jawabkan setelah sang penulis menjawab komentar mereka dan ternyata komentar mereka terbantahkan? Jawaban mereka adalah TERSERAH, ya itulah jawaban mereka : TERSERAH.

Makanya daripada cape-cape meladenin orang “iseng” yang berkomentar di halaman kita, sebaiknya HAPUS saja, atau tidak usah dilayani sama sekali,U lama berpesan “ Gunakanlah Telinga di Ramai Orang, Gunakan Mulut Di Sedikit Orang”, artinya apa? Di Forum luas seperti kompasiana ini sebaiknya banyak gunakan telinga saja, dengarkan banyak-banyak, catat dan simpan lalu kaji ulang, jika mau menggunakan “MULUT” Anda atau jika di Kompasiana mungkin MENULIS JAWABAN KOMENTAR ANDA, atau BERDEBAT, gunakan dalam forum terbatas dengan harapan ada hasil dari apa yang didiskusikan….

Tapi kembali saya ingatkan, biasanya orang-orang “iseng” di Forum sejenis Kompasiana ini ketika bertanya tentang apa yang Anda tulis terlebih itu adalah hal-hal yang prinsip maka sesungguhnya percuma saja menjawab mereka atau melayani mereka, mengapa? Karena mereka tidak pernah peduli dengan jawaban Anda.

Bagi saya pribadi, jika saya berkomentar di tulisan siapapun, mau di hapus silakan mau di baca dan dihayati lebih baik, Demi Allah saya tidak akan pernah marah-marah dan itu sudah saya lakukan selama saya bergabung di forum-forum online sejak tahun 2004.

Demikian juga tulisan saya, mau dibaca dan diamalkan Alhamdulillah , jikapun tidak itu menjadi pilihan Anda, tapi jika berkomentar yang tidak saya inginkan dengan sungguh terpaksa saya akan menghapusnya.

Karena Apa? Karena jikapun saya jawab itu percuma saja karena Anda tidak pernah peduli dengan jawaban saya, paling ujung-ujungnya Anda jawab TERSERAH..jadi jika saya menjawab komentar Anda, pertanyaan saya EMANG ELOE PEDULI GHITU?

Selamat Malam Sahabat.

Tulisan ini hanya untuk yang senang berkomentar “Iseng” di lapak Penulis lain, dan marah-marah ketika komentar isengnya itu dihapus, apa maksud dari komentar iseng? , semua penulis sudah taulah jawabanya…intinya mereka mencoba menentang hal-hal prinssip dalam tulisan Anda….

He..he..he..Keep Smile…Keep Writing Sampe Keriting….

Bandung , 26 Juni 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun