Maka bisa kita lihat, ketidaknyamanan akibat kurang bersih, kurang rapih, kurang harum, dsb, adalah masalah. Inilah yang menjadi pekerjaan seorang tukang sapu. Bayangkan bila kotoran tidak pernah ada, debu itu tidak pernah muncul, sampah tidak pernah hadir. Maka apa yang bisa dikerjakan oleh seorang tukang sapu?
Semua pekerjaan pada prinsipnya telahir karena ada masalah. Sehingga sangat rugilah orang yang selalu takut, menjauh dan menghindar dari masalah. Karena ia akan menjauh dari sumber pekerjaan. Seorang pekerja dengan spiritualitas yang baik akan dengan sendirinya terbiasa bergelut dengan masalah. Karena ia selalu ingin memberikan manfaat buat semua pihak. Potensi manfaat itu kemudian muncul menjadi solusi bagi masalah yang ada. Itulah hakikatnya pekerjaan.
Dalam tahapan kedewasaannya akan ditemui rentang mulai dan pekerja malu. Yakni pekerja yang mulai merasa malu kalau ia berbuat salah. Kemudian meningkat kepada pekerja yang sadar hukum. la tidak melakukan sesuatu karena ada hukumannya.
Yang lebih baik dari itu adalah pekerja nilai. Mereka yang bekerja karena memahami nilai-nilai kebaikan yang harus ia berikan kepada orang lain sebagai tanggung jawabnya sebagai individu. Namun ada yang tertinggi dari itu semua, yakni pekerja tauhid. Yakni pekerja yang menyelesaikan pekerjaannya sebagai bentuk penghambaan kepada Tuhannya. Dengannya ia terus berbuat yang terbaik, senantiasa menggali hal-hal yang membuat hasil kerjaannya lebih baik dan tidak pernah ada kesombongan terhadap keberhasilannya.
Perusahaan yang baik hanyalah untuk pekerja yang baik. Perusahaan yang baik adalah hasil dari kerja nyata yang efektif dari pekerja. Tentu saja pekerja yang baik. Tidak mungkin muncul perusahaan yang baik bila tidak ada pekerja yang baik. Perusahaan yang baik merupakan anugerah terindah bagi usaha keras menjadi pekerja-pekerja baik yang bekerja dengan efektif melahirkan keunggulan bersama di dalam organisasi perusahaan.Tidak usah ragu menjadi pekerja-pekerja yang baik atas dasar tauhid. Disekeliling kita berbagai perusahaan tengah berlomba memperbaiki spiritualitasnya. *) Artikel ini diambil dari Buku Be A Smart Worker yang saya tulis Pada Tahun 2007, Semoga Bermanfaat Bandung , 25 Mei 2011 Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan(Adi Supriadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H