Mohon tunggu...
Astaswara
Astaswara Mohon Tunggu... Lainnya - warga masyarakat

Warga Setempat

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kesalahan System pada Kecanggihan Mesin ATM

2 Oktober 2014   07:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali terjadi problem yang saat ini mengikat masyarakat, kemungkinan faktor dari sifat manusia itu sendiri. Dengan seiring meningkatnya kecanggihan teknologi, masyarakat seolah membudidayakan kecanggihan teknologi dalam kehidupan sehari – harinya, perusahan perusahan dengan fasilitas teknologi yang canggihpun saat ini beredar di indonesia, diantaranya terbanyak prioritas di ibukota jakarta, salah satu contohnya yaitu perusahaan perbankan yang meluncurkan mesin uang berjalan, yang di maksud mesin uang berjalan adalah ATM (Automated Teller Machine), ATM adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko.

ATM sering ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, seperti restoran, pusat perbelanjaan, bandar udara, pasar, dan kantor-kantor bank itu sendiri, kecanggihan mesin ATM di lengkapi dengan ATM Card (kartu ATM), kartu ATM adalah kartu-kartu yang diterbitkan bank untuk dapat dipergunakan di mesin-mesin ATM yang ada, Pada awalnya mesin ATM hanya memiliki fasilitas menarik uang tunai. Jadi kartu ATM adalah kartu yang dipergunakan untuk menarik uang tunai lewat mesin ATM. pada umumnya gajih karyawan - karyawan pada perusahan- perusahanpun saat ini banyak yang sudah menggunakan kecanggihan ATM, di antaranya cara untuk perusahan tersebut menggajih karyawannya, perusahan kebanyakan tidak memberikan gajih kepada karyawannya secara tunai, melainkan dengan cara transfer melalui ATM.

Nah sekarang kita akan bahas hal penting yang tidak anda sadari dari kesalahan system berjalannya mesin ATM pada saat kita akan mengambil uang, kemungkinan besar tahapan pengambilan uang di mesin ATM di awali dengan memasukkan karu ATM, kemudian pilih bahasa, masukkan nomor PIN, kemudian pilih menu pengambilan setoran tunai, keluar uang, struk, kemudian yang terakhir kartu ATM, kita akan bahas kesalahan system pada kecanggihan mesin ATM tersebut, terlihat dari ending system mesin ATM tersebut berjalan, berjalannya ending system ATM tersebut yang lebih sering terjadi adalah keluar uang terlebih dahulu kemudian struk dan terakhir kartu ATM, sifat manusia tidak luput dari sifat kewajarannya, manusia memiliki satu sifat pasif yaitu pelupa, dengan berjalannya ending system mesin ATM tersebut tidak menuntun manusia menyelesaikan struktur yang di inginkan, terkadang system dari mesin tersebut membuat manusia menjadi pelupa, yang di maksud pelupa adalah dengan jalannya system ending mesin ATM tersebut, dari ambil uang, kemudian keluar struk, keluar kartu ATM, dan di karenakan terburu – buru mengambil uang , kartu ATM pun sering di lupakan oleh seseorang untuk mengambilnya dan sering tertinggal di mesin ATM. Keseharusan ending system itu bejalan adalah keluar kartu terlebih dahulu, kemudian uang, kemudian struk. Dengan berjalannya ending system ATM seperti itu akan memungkinkan untuk mengurangi sifat pelupa dari manusia, tanpa di sadari manusia akan lebih membutuhkan uang di banding dengan kartu ATM, kemungkinan besar dengan systim keluar kartu terlebih dahulu seseorang tidak akan meninggalkan uang yang telah di ambilnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun