Mohon tunggu...
Adi Sucipto
Adi Sucipto Mohon Tunggu... -

Menggeluti pekerjaan proyek, meniti masa depan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

90% Penderita Sakit Diabetes DM1 adalah Anak-anak

15 Oktober 2016   14:17 Diperbarui: 15 Oktober 2016   22:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cacha (nama panggilan Nur Aisyah) diketahui menderita DM tipe 1 sejak usia delapan tahun. ”Awalnya sering sakit-sakitan. Berulang kali ganti dokter, tapi tidak tahu penyakitnya,” ungkap Othman Ibrahim, ayahnya. Akhirnya saat kondisi Cacha semakin drop, dia membawa anak perempuan satu-satunya itu ke rumah sakit. Setelah melakukan general check-up, baru diketahui bahwa gula darah Cacha tinggi. ”Setelah pulang dari RS, dia tiap hari harus suntik. Bahkan, saat dia di sekolah juga seperti itu,” tutur pria yang juga menjadi ketua Ikada (Ikatan Keluarga dengan Diabetik Anak dan Remaja) Malang itu.

Cacha adalah salah satu dari 51 anak di seluruh Indonesia yang mengikuti Diabetes Camp di Malang dalam rangka Hari Diabetes yang yang akan diperingati setiap 14 November. Temuan penderita DM tipe 1 terus meningkat. ”Sepuluh tahun lalu, hanya ada 10 orang penderita. Sekarang sudah ada 60 orang, itu pun belum semua. Kami prediksi sekitar 200 penderita di Malang Raya,” ungkap ketua pelaksana kegiatan Diabetes Camp, Haryudi.

Secara nasional, sambung Haryudi, yang juga Ketua Sub Bagian Endokrinologi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya – Rumah Sakit Saiful Anwar, jumlah yang terdata hingga saat ini mencapai 1.600 orang. Dan 90 persen di antaranya adalah anak-anak.

Meski bukan angka yang fantastis, kasus tersebut disayangkan karena DM tipe 1 merupakan penyakit yang bisa ditangani dan ada obatnya. Haryudi menyebutkan, pengetahuan yang minim terhadap gejala penyakit itu menjadi penyebab munculnya korban jiwa.

Menurut dia, mayoritas penderita DM tipe 1 memeriksakan diri ketika sudah dalam keadaan parah. ”Paling sering dalam keadaan koma,” kata dia. Hal itu terjadi karena keluarga penderita tak paham gejala awal penyakit itu. Apabila tidak ditangani dengan semestinya, kadar gula dalam tubuh penderita akan berlebih dan dapat berujung pada kematian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun