Edukasi tentang pernikahan dini sangat diperlukan bagi seluruh masyarakat baik untuk remaja dan juga orang tua untuk mendidik anaknya. Mengapa demikian? dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak dari pernikahan dini, yang tentunya memiliki beberapa dampak buruk untuk kehidupan di masa yang akan datang.
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia yang mengusung tema "Menguatkan dan Meningkatkan Program Sustainable Development Goals (SDGs) Desa dan MBKM" yang berlangsung pada tanggal 11 Juli -- 10 Agustus 2022.Â
Kelompok KKN 42 mendapatkan tema "Desa Ramah Perempuan", yang memiliki beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kelurahan Ciroyom mengenai pernikahan dini.
Adapun anggota Kelompok KKN 42 yang bertugas di kelurahan Ciroyom yaitu Adisti Luthfi Afifi, Anisha Cintana Damara. Fatiya Nurul Fauzia, Gesa Haikal Rifanda, dan Livia Alana Salsabila. Dengan bimbingan langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Wina Nurhayati Praja, M.Pd.
Kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok 42 ini yaitu berupa sosialisasi dan edukasi pernikahan dini di wilayah Kelurahan Ciroyom. Hal yang pertama dilakukan oleh Kelompok 42 adalah dengan menghimpun data-data kependudukan dan profil wilayah.
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan ketika seorang pria dan wanita masih dibawah umur atau masih berada dibawah usia yang ditentukan dalam UU Perkawinan. Dalam UU No 16 tahun 2019 mengatakan bahwa perkawinan hanya
diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Dalam UU No 35 tahun 2014 Pasal 1 ayat 1 dikatan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.Â
Mahasiswa KKN UPI Kelompok 42 turut berpartisipasi dalam program mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang perubahan aturan yang berlaku mengenai usia minimum pernikahan, banyak kasus pernikahan dini, dan cara mencegah pernikahan dini. Kami juga mengsosialisasikan dampak pernikahan dini, salah satunya yaitu munculnya berbagai kasus kekerasan pada perempuan dan anak.Â
Kami mengedukasi masyarakat mengenai kekerasan pada perempuan dan anak yang meliputi jenis - jenis kekerasan apa saja, dan juga bagaimana cara mengantisipasi jika mengalami atau melihat tindakan tersebut di lingkungan sekitar.
Selanjutnya kegiatan yang dilaksanakan oleh kami yaitu lebih mengarah kepada Pemberdayaan Masyarakat, seperti mendukung program program tiap bidang di dalam kelurahan.Â
Pada bidang Kesejahteraan Sosial kami mendukung program pelaksanaan Badan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan pemberian Vitamin A yang diselenggarakan di beberapa RW di Kelurahan Ciroyom. Lalu pada bidang Ekonomi Pembangunan kami mengikuti program B2SA bersama ibu - ibu PKK yang dilaksanakan di kantor RW 07 Kelurahan Ciroyom Kecamatan Andir.
Kelompok KKN 42 juga melakukan sosialisasi Program Kerja KKN dalam Pengajian BP3M MUI di RW 9, Kelurahan Ciroyom. Pada hari Sabtu tanggal 6 Agustus 2022, PKK dari Kelurahan Ciroyom mengadakan pengajian  BP3M MUI yang rutin dilaksanakan setiap bulan.Â
Kami mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut, dalam acara pengajian tersebut dihadiri oleh masing-masing perwakilan setiap RW di Kelurahan Ciroyom.Â
Dalam pengajian tersebut diisi dengan beberapa kegiatan, diantaranya tadarus Al-Qur'an, membahas tajwid, ceramah mengenai pemberdayaan perempuan dan anak remaja, dan juga pembacaan doa.
Di akhir acara, ibu PKK mempersilahkan kami untuk memperkenalkan diri kepada warga yang hadir. Selain memperkenalkan diri kepada warga, kami mensosialisasikan juga mengenai program kerja kami yaitu sosialisasi mengenai pernikahan dini dan dampak yang terjadi akibat dari pernikahan dini, yaitu salah satunya dapat terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak.
Sosialisasi dan edukasi mengenai pernikahan dini ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat Kelurahan Ciroyom untuk meningkatkan rasa sadar sebelum memutuskan untuk melakukan pernikahan di usia dini, dan juga tujuan dari sosialisasi ini yaitu meningkatkan rasa peduli antar masyarakat Kelurahan Ciroyom dalam mengurangi kasus kekerasan pada perempuan dan juga anak di lingkungan sekitar Kelurahan Ciroyom dengan cara menunjukan kepedulian dan juga pertolongan terhadap korban kekerasan tersebut.Â
Edukasi ini juga diharapkan dapat menurunkan angka pernikahan dini dan juga kekerasan pada perempuan dan anak di Bandung, khususnya di lingkungan Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H