Mohon tunggu...
Adisti Eka Putri
Adisti Eka Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kimia

As a collage student majoring in chemistry, an experince and high-dedicated in teamworking, leadership, problem solving, project management, project planning and also public speaking. I have developed a strong foundation in scientific principles and problem solving skills. I have also developed an interest in public relations. I started building my passion by joining university organization by being part of the sponsorship and public relations team. I become a liaison with various external parties, carry out press releases and manage community social media. currently researching about matetial chemistry and ionic liquid. I have mastering many labolatory skill and labolatory instrument. Interested in new challenges in the Laboratory such as Research and Development (RnD), Quality Control Analyst (QC) and Quality Assurance Analyst (QA). She is also active in several organizations, participates as a volunteer and willing to work as team or individual. I am excited to connect with professionals and explore opportunities that allow me to utilize my skill and the grow both personally and professionally.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Minyak Jarak Kaliki: Solusi Pelumas Inovatif Menyongsong Era Pasokan Minyak Bumi yang Terbatas

4 Januari 2024   11:33 Diperbarui: 4 Januari 2024   11:39 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Sa'adah, A. F., Fauzi, A., & Juanda, B. (2017)

Transisi menuju energi ramah lingkungan berarti melakukan investasi untuk masa depan kita -GLORIA RUBEN

"Tak ada gesekan terlalu sulit yang tak bisa dihaluskan oleh kebijaksanaan. Pelumas bukan hanya untuk mesin, melainkan juga untuk hidup; karena dalam setiap gesekan hidup, ada ruang untuk kelembutan dan kelancaran."

Penggunaan dan kebutuhan mesin-mesin modern berteknologi canggih menuntut perbaikan di sisi pelumas agar dapat melumasi mesin dengan baik dan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Indonesia dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan akan tetap menjadi pasar pelumas terbesar di ASEAN. Hal tersebut menjadikan berbagai produsen internasional untuk berlomba-lomba menggarap pasar pelumas Indonesia, kondisi tersebut memunculkan persaingan yang sangat ketat di pasar pelumas Indonesia.

Perlu diketahui bahwa hampir 95% bahan dasar pelumas terbuat dari minyak bumi dan sintetik. Hal ini serupa dengan penelitian Sadah, 2017 yang mengemukakan bahwa mulai tahun 2017 sampai 2025 penyediaan BBM tidak mencukupi konsumsi BBM. Penyediaan BBM pada tahun 2014 sebesar 456 juta barel sedangkan konsumsi BBM sebesar 458 juta barel. Penyediaan BBM yang tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri, memaksa pemerintah melakukan peningkatan produksi BBM domestik, impor BBM, serta mengurangi ekspor BBM.

Untuk mengantisipasi keterbatasan dan harga minyak bumi yang terus meningkat pemerintah menyarankan untuk mencari sumber alternatif. Salah satunya datang dari minyak sayur seperti minyak jarak kaliki. Minyak jarak mempunyai potensi untuk menggantikan minyak bumi sebagai bahan dasar pelumas, khususnya untuk pelumasan temperatur dan putaran rendah.

Sumber : sdgs.bappenas.go.id
Sumber : sdgs.bappenas.go.id

Hal ini membantu dalam mewujudkan salah satu point SDG's no 7 yaitu affordable and clean energy yang memiliki makna untuk memastikan bahwa semua orang di seluruh dunia memiliki akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern.

Apa itu Minyak Jarak ?

Biji jarak merupakan sumber minyak nabati yang dapat dikembangkan sebagai bahan bakar motor diesel yang ramah lingkungan dan berasal dari energi terbarukan. Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya diperoleh bahwa minyak jarak kaliki mempunyai ketahanan tegangan geser yang kuat terhadap regangan, mempunyai kestabilan kekentalan dinamik yang baik terhadap perubahan temperatur rendah dan tinggi, mempunyai kandungan Carbon, Sulfur, dan debu yang berada di bawah batas maksimal pelumas dasar, mudah melarutkan aditif, serta memiliki nilai TBN yang tinggi. Namun minyak jarak kaliki mempunyai kekurangan yaitu nilai TAN yang tinggi, rentan terhadap oksidasi dan mempunyai banyak kandungan air. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan modifikasi kimia terhadap minyak jarak menjadi produk COME-Gliserol dengan hasil nilai TAN yang diperoleh menjadi rendah.

Sistem pelumasan adalah zat kimia cair yang diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Fungsi sistem pelumasan adalah memasukan zat lain berupa lapisan film di antara dua bidang yang bergesekan sehingga memperkecil koefisien gesek. Fungsi pelumas yang lain adalah sebagai sistem pendinginan karena pelumas yang bekerja dapat membawa kalor yang dihasilkan dari gesekan sehingga bidang kontaknya menjadi lebih dingin, membawa kotoran berupa sisa-sisa logam sebagai hasil gesekan, dan sebagai perapat (filler) misalnya dalam silinder motor bakar untuk menjaga agar kompresi tidak bocor.

Sumber : gooddoctor.co.id
Sumber : gooddoctor.co.id

Minyak jarak yang diperoleh dari biji tanaman jarak Ricinus communis telah lama digunakan sebagai bahan industri, terutama sebagai minyak lumas. Hal ini disebabkan karena minyak jarak memiliki karakteristik pelumasan seperti densitas, viskositas, indeks viskositas, dan pour point, yang baik. Dari aspek lingkungan, minyak jarak memiliki banyak keunggulan, khususnya tingkat biodegradasi yang tinggi dan sumbernya terbarukan. Minyak lumas dari minyak jarak memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan minyak lumas lain, karena viskositas yang stabil pada suhu rendah dan tinggi.

Apa saja parameter pelumasan ?

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2006 mengeluarkan beberapa parameter pengujian karakteristik minyak lumas, karakteristik yang digunakan sebagai tolok ukur pemilihan minyak lumas dasar antara lain: densitas (s.g), viskositas kinematik pada 40 dan 100C, indeks viskositas, titik tuang, titik nyala, dan angka asam total. Peningkatan karakteristik minyak jarak sebagai minyak lumas dasar dapat terlihat dari peningkatan stabilitas oksidasi, peningkatan nilai indek viskositas dan titik nyala (flash point), serta penurunan nilai titik tuang (pour point) dan bilangan asam total (Total Acid Number-TAN). Peningkatan stabilitas termal, stabilitas oksidasi dan stabilitas hidrolitik dari minyak nabati dapat dilakukan dengan modifikasi secara kimia, seperti esterifikasi/transesterifikasi.

Bagaimana mekanisme modifikasi minyak jarak ? 

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Tahapan pertama dari modifikasi adalah reaksi transesterifikasi yang secara sederhana diartikan sebagai  proses di mana minyak nabati atau lemak diubah menjadi produk pelumas melalui reaksi dengan alkohol. Tujuannya untuk mendapatkan Castor Oil Methyl Ester (COME) dari minyak jarak yang direaksikan dengan metanol (CH3OH) dengan menggunakan katalis KOH. Pada tahapan kedua, COME hasil transesterifikasi diepoksidasi menggunakan hidrogen peroksida dengan bantuan katalis asam formiat untuk menghasilkan Epoxidized Castor Oil Methyl Ester (ECOME). Epoksidasi adalah proses kimia di mana suatu senyawa mengalami penambahan cincin epoksi, yang terdiri dari dua atom karbon dan satu atom oksigen yang terikat dalam suatu cincin tiga-atom. Pada tahapan ketiga yaitu reaksi pembukaan cincin yang merupakan reaksi ketika cincin dua atom karbon dan satu atom oksigen dalam molekul epoksid dipecah atau dibuka, ECOME direaksikan dengan gliserol dengan bantuan katalis PTSA sehingga didapat produk akhir hasil modifikasi (COME- Gliserol).

Lalu, bagaimana minyak jarak bisa menjadi minyak lumas dasar? 

Berdasarkan modifikasi kimia tersebut, mengasilkan produk akhir berupa COME-Gliserol yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan minyak jarak. Pengujian yang dilakukan terhadap hasil modifikasi minyak jarak mencakup densitas (s.g), viskositas kinematik pada 40 dan 100C, indeks viskositas, titik tuang, titik nyala, dan angka asam total, menghasilkan data yang menunjukkan terdapat peningkatan nilai indeks viskositas dan flash point serta penurunan nilai pour point dan TAN pada produk akhir hasil modifikasi (COME- Gliserol). Hal ini menunjukkan peningkatan karakteristik minyak jarak sebagai minyak lumas dasar.

Sumber : Karina, 2009
Sumber : Karina, 2009

Maka dari itu minyak jarak sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sumber bahan dasar minyak lumas. Karena Melalui modifikasi kimia dapat memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan untuk digunakan sebagai minyak lumas dasar mesin kendaraan. Minyak jarak ini sebagai antisipasi minyak bumi dikemudian hari karena milnyak jarak merupakan bahan yang dapat diperbaharui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun