Mohon tunggu...
Adisti Khoirunnisa Putri
Adisti Khoirunnisa Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Anggota

Saya hobi membaca dan menulis karangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencegah Kenakalan Remaja dengan Penguatan Karakter Positif pada Anak

1 Juli 2023   10:34 Diperbarui: 1 Juli 2023   10:36 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era berkembangnya teknologi beserta keuniversalan ini, kenakalan remaja tak sekedar terjalin di kota besar, akan tetapi juga di area desa. Kenakalan remaja berbeda-beda pada masing-masing generasi karena akibat kawasan budaya dan cara berpikir penduduk masing-masing.

Dapat diasumsikan bahwa saat ini, sebagaimana yang diberitakan di beragam media, kenakalan remaja telah melampaui batas yang dapat diterima. Banyak anak muda dan anak di bawah umur menghadapi masalah sosial seperti merokok, narkoba, seks bebas, pencurian dan banyak kejahatan lain yang menyimpang dari norma.

Pengaruh sosial dan budaya memainkan peran penting dalam membentuk atau mengkondisikan perilaku kriminal anak muda. Perilaku para pemuda ini menunjukkan tanda tidak ada kepatuhan terhadap norma sosial mayoritas pelaku remaja berusia di bawah 21 tahun.

Anak-anak peka terhadap pembelajaran atau praktik. Orang tua atau guru sebagai pendidik hendaknya selalu menjalin hubungan yang baik agar tidak terjadi kesenjangan diantara anak menjadi pendidik akhirnya pendidikan mampu berhasil. Orang tua harus memilih cara positif untuk menciptakan rasa cinta kepada anak, mempererat hubungan.

Masih diyakini bahwa pendidikan merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan kepintaran dan kepribadian  manusia. Maka dari itu, pelatihan segera dibentuk dan dibesarkan agar mekanisme pelaksanaannya melahirkan keturunan yang diinginkan.

Pada UU No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, berbunyi : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mula, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi waga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi karakter anak pada khususnya dan karakter masyarakat Indonesia pada biasanya. Pemerintah melembagakan pendidikan yang bernuansa keagamaan atau biasa disebut dengan pendidikan karakter. Dasarnya pendidikan karakter adalah model pendidikan yang bernada agama dan mata pelajaran lain yang memuat nilai-nilai karakter.

Ada beberapa cara untuk mengurangi kenakalan remaja:

  • Upaya preventif

Usaha preventif merupakan kegiatan pencegahan kejahatan yang dapat dilaksanakan secara sistematis, terencana dan ditujukan untuk pencegahan kejahatan. Campur tangan orang tua sebelum suatu kejahatan terjadi, sehingga kejahatan itu dapat ditanggulangi atau dicegah melalui penyuluhan, pengarahan dan teguran.

  • Upaya Kuratif

Usaha kuratif ialah upaya penanggulangan masalah kenakalan atau perilaku menyimpang remaja. Penangkalan ini bertujuan agar kejahatan tidak berkembang dan membebani baik individu maupun masyarakat sekitar. Intervensi pengasuhan pasca-kejahatan terdiri dari peningkatan kesadaran tentang remaja yang terlibat dalam aktivitas yang menyimpang.

  • Upaya Refresif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun