Mohon tunggu...
Adisti Sesarya Hapsari
Adisti Sesarya Hapsari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pelatihan Pembuatan Hidroponik dan Pupuk Kompos oleh Mahasiswa KKN UMBY Kelompok 15 Didusun Sokokerep, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul

6 Agustus 2024   13:20 Diperbarui: 6 Agustus 2024   13:25 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan langkah pembuatan hidroponik, Senin (5/08/2024). (doc. KKN UMBY 15)

Sejumlah Mahasiswa KKN dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta menggelar kegiatan "Pelatihan Pemanfaatan Botol Bekas Menjadi Sistem Hidroponik Sederhana (sistem wick) dan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos" di Halaman RT 04 Pedukuhan Sokokerep, Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta bersama warga setempat pada Senin (5/08/2024).

Hidroponik atau budidaya tanaman tanpa tanah merupakan budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media yang dimana dengan memenuhi kebutuhan nutrisi (unsur hara) setiap tanaman dapat tumbuh dengan baik walaupun tidak menggunakan media tanah. Sedangkan pupuk kompos dari limbah sayur adalah bahan organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi limbah sayur-sayuran. Proses ini melibatkan mikroorganisme yang mengurai sisa sayuran menjadi pupuk yang kaya nutrisi. Pupuk kompos ini digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan menyediakan nutrisi bagi tanaman secara alami.

Pemaparan langkah pembuatan hidroponik, Senin (5/08/2024). (doc. KKN UMBY 15)
Pemaparan langkah pembuatan hidroponik, Senin (5/08/2024). (doc. KKN UMBY 15)

Program kerja pemanfaatan botol bekas menjadi sistem hidroponik sederhana dan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos merupakan wujud dari inisiatif pengelolaan sampah dan pertanian berkelanjutan. Inisiatif ini mengintegrasikan prinsip-prinsip pengelolaan limbah dan pertanian ramah lingkungan, serta pemanfaatan sumber daya yang ada untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Program ini juga mencerminkan upaya untuk menciptakan solusi berbasis sumber daya lokal dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang praktik ramah lingkungan," kata Adisti Sesarya Hapsari selaku penanggung jawab program kerja. 

"Dengan program kerja tersebut, dapat mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik serta praktik pertanian yang ramah lingkungan. Program ini mengubah botol bekas dan limbah rumah tangga menjadi sumber daya yang berguna, mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Botol bekas digunakan dalam sistem hidroponik sederhana, yang memungkinkan penanaman tanaman tanpa tanah dan menghemat sumber daya, sedangkan limbah organik diubah menjadi pupuk kompos, yang meningkatkan kesuburan tanah, " imbuhnya

Pelatihan pembuatan hidroponik, Senin (5/08/2024) (doc. KKN UMBY 15)
Pelatihan pembuatan hidroponik, Senin (5/08/2024) (doc. KKN UMBY 15)

Selain itu, program ini berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya daur ulang dan pengelolaan limbah secara efektif. Dengan mempraktikkan dan mempelajari metode ini, diharapkan masyarakat sokokerep menjadi lebih sadar mengenai dampak lingkungan dan lebih termotivasi untuk menerapkan praktik ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Program ini juga menyediakan pengetahuan, membantu masyarakat memahami cara-cara efisien untuk mengelola sumber daya dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Menurut Febri Anggito Damarjati, yang juga selaku penanggung jawab program kerja. Hidroponik memungkinkan penanaman tanaman dalam lahan terbatas dengan menggunakan media tanam non-tanah, sehingga sangat ideal untuk area kecil. Sementara itu, kompos dari limbah sayur menyediakan nutrisi bagi tanaman tanpa perlu menggunakan pupuk kimia, mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kesehatan tanah secara alami.

Pemaparan langkah pembuatan pupuk kompos,Senin (5/08/2024). (doc. KKN UMBY 15)
Pemaparan langkah pembuatan pupuk kompos,Senin (5/08/2024). (doc. KKN UMBY 15)

Menurut bapak Lilis Sudadi selaku ketua RT 04 Dusun Sokokerep, dijalankannya program tersebut sangat membantu dalam mengelola sampah dan meningkatkan hasil pertanian. Mereka merasa lebih sadar akan pentingnya daur ulang dan merasa diberdayakan dengan pengetahuan baru tentang hidroponik dan pembuatan pupuk kompos.

Pelatihan pembuatan pupuk kompos, Senin (5/08/2024). (doc. KKN UMBY 15)
Pelatihan pembuatan pupuk kompos, Senin (5/08/2024). (doc. KKN UMBY 15)

Program ini akan melibatkan diskusi dan sesi belajar bersama warga RT 04 Dusun Sokokerep, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta termasuk pelatihan pembuatan sistem hidroponik dan pembuatan pupuk kompos. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengelola sampah dan bertani secara berkelanjutan, serta mempraktikkan metode pertanian yang efisien dan ramah lingkungan di komunitas mereka.

Melalui program ini mahasiswa KKN UMBY tidak hanya berkontribusi terhadap pengelolaan sampah dan pertanian berkelanjutan, tetapi juga terhadap pemberdayaan masyarakat Dusun Sokokerep, Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta. Dengan mengajarkan cara membuat sistem hidroponik dan pupuk kompos, mahasiswa membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lokal, memperbaiki kualitas tanah, dan mempromosikan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Ini mendukung pembangunan komunitas yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun