Mohon tunggu...
Adista Wahyu Kristian
Adista Wahyu Kristian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro UNAIR

Memiliki minat pada sistem kontrol

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dari Memori Kolektif untuk Menghadapi Krisis Ketenagakerjaan

10 April 2023   15:25 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:06 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah pandemi Covid-19 yang berkelanjutan, krisis ketenagakerjaan menjadi isu yang semakin meruncing di banyak negara, termasuk Indonesia. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau penghasilan saat pandemi terjadi, sementara banyak perusahaan juga berjuang agar tidak gulung tikar di tengah keadaan ekonomi yang turun. Namun, kita sebagai masyarakat yang memiliki beragam memori kolektif dapat belajar dari pengalaman tersebut untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih baik.

Salah satu pelajaran penting yang dapat kita ambil adalah kejadian krisis ekonomi tahun 1998. Pada tahun itu, banyak perusahaan yang gulung tikar dan banyak orang yang kehilangan pekerjaannya. Kondisi krisis Indonesia pada saat itu rumit. Utang negara membengkak, sistem perbankan lemah, tata kelola ekonomi buruk yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi, dan hilangnya kepercayaan asing terhadap Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengatasi krisis ketenagakerjaan, kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis dan investasi.

Selain krisis ekonomi, kita juga dapat belajar dari pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrakstruktur mungkin tidak akan kita rasakan secara langsung, akan tetapi infrastruktur berperan besar terhadap ketenagakerjaan. Pada saat ini, Anggaran infrastruktur lebih besar daripada sebelumnya. Hal ini menciptakan peluang, berupa penyerapan tenaga kerja, angka penanaman modal, dan sebagai fasilitator pergerakan dan pertumbuhan barang dan jasa. Selain itu pembangunan infrastruktur dapat memberikan peluang baru dalam sektor konstruksi dan sektor-sektor terkait, serta membuka akses ke wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.

Selain peran pemerintah, kita sebagai masyarakat dapat berperan aktif dengan menciptakan lapangan kerja. Kita dapat mendukung produk lokal dan usaha kecil menengah, dengan itu kita menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan bisnis yang signifikan di Indonesia.

Dalam menghadapi krisis ketenagakerjaan yang semakin meruncing, kita sebagai masyarakat dapat belajar dari memori kolektif. Peran pemerintah dan masyarakat dibutuhkan agar kita dapat mengatasi krisis ketenagakerjaan. Pemerintah dibuthkan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis dan investasi serta pembangunan infrastruktur yang memperkuat keterhubungan antarwilayah. Kita sebagai masyarakat juga dibutuhkan untuk berperan aktif dalam menciptakan lapangan kerja dengan mendukung produk lokal dan usaha kecil menengah. Dengan mempelajari memori kolektif, diharapkan krisis ketenagakerjaan dapat diatasi dan tercipta lapangan kerja yang lebih baik bagi Indonesia.
 

Oleh : Adista Wahyu Kristian
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun