Mohon tunggu...
Adista Pattisahusiwa
Adista Pattisahusiwa Mohon Tunggu... Jurnalis - Time Is Running Out

I'm Journalist

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Raja Siri Sori Islam dan Gubernur Maluku Saat Mengenang Perang Pattimura

16 Mei 2019   03:59 Diperbarui: 18 September 2019   12:55 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Raja Negeri Siri Sori Islam, Eddy Pattisahusiwa bersama Gubernur Maluku, Murad Ismail saat memperingati hari peristiwa penyerangan Benteng Dursteede di Pulau Saparua, Maluku Tengah, (15 Mei 1817- 15 Mei 2019).

"Sekali lagi yak, 15 Mei itu adalah Perang Pattimura, bukan HUT sosok orang yang berperan penting dalam Insiden tersebut,". Nah Lho, Lalu Siapa Sosok itu?

Yuk kita lanjut, mengenang perang Pattimura atau kerap disebut perang Waisisil yang ke-202 tahun itu sekaligus pengukuhan Murad Ismail sebagai Upu Latu atau pemangku adat tertinggi di Provinsi Maluku.

Pakaian yang dikenakan mantan komandan Korps Brimob itu yakni kain syal penutup bahu berwarna merah, sabuk merah dan topi adat kebesaran orang Ambon, Maluku.

Kain Syal melambangkan tanggungjawab, sedangkan ikat pinggang merah simbol seorang pemimpin besar siap berjuang melaksanakan tugas dan selalu menyuarakan kepentingan untuk orang Maluku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun