5. Santri hendaknya menjadi Garda Terdepan dalam Menjauhi Maksiat (Al Ihtimam Bi Tarkil Ma'asi)
Selain itu, beliau menyerukan bahwa santri harus berperan sebagai teladan dalam meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. "Di tengah tantangan moral yang semakin kompleks, santri harus berdiri di barisan terdepan dalam menjaga diri dan masyarakat dari godaan maksiat. Menjaga moralitas adalah bagian integral dari tanggung jawab kita sebagai umat beragama," tegasnya.
6. Santri harus Akhlak Mulia (Al Ihtimam Bi Husnil Khulqi)
Tak kalah penting, Dr. Sholahuddin juga menekankan bahwa santri harus membekali diri dengan akhlak yang mulia. "Ilmu pengetahuan tidak akan berarti tanpa akhlak yang baik. Akhlak adalah cerminan sejati dari kedalaman iman, dan santri harus menjadi sosok yang menjunjung tinggi etika dan moralitas dalam setiap tindakannya," pesannya dengan penuh kebijaksanaan.
Dalam pidatonya, Gus Sholah sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al Bisri Mambaul Maarif Jombang ini menyimpulkan bahwa santri bukan hanya pewaris ajaran agama, tetapi juga pewaris perjuangan bangsa. "Menyambung juang, merengkuh masa depan" bukan sekadar slogan, tetapi sebuah panggilan untuk melanjutkan peran aktif santri dalam membangun bangsa yang lebih beradab, berkeadilan, dan bermoral. "Tanpa santri, mungkin Indonesia tidak akan berdiri dengan tegak seperti hari ini. Santri adalah tiang penopang moral bangsa, dan masa depan Indonesia bergantung pada semangat juang mereka," tutupnya dengan penuh keyakinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H