Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Ilmiah

Menyalurkan Karya Tulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polemik PAW DPR Terpilih Sepihak Oleh Parpol, Berikut Solusi Gus Mustain Nasoha

2 Oktober 2024   20:18 Diperbarui: 2 Oktober 2024   20:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gus Mustain Nasoha berikan solusi terhadap Paw Dpr sepihak; dokumen penulis)

1. Vote Recall System Berbasis Teknologi Blockchain

Solusi ini mengadopsi mekanisme vote recall atau pemanggilan ulang suara yang memungkinkan konstituen untuk berpartisipasi langsung dalam proses penggantian anggota DPR. Setiap kali partai politik mengusulkan PAW, pemilih di daerah pemilihan (dapil) yang bersangkutan akan diundang untuk memberikan suara apakah mereka setuju atau tidak dengan penggantian tersebut. Proses ini akan dilakukan secara online menggunakan teknologi blockchain, yang memastikan keamanan dan transparansi dalam setiap langkahnya. Dengan demikian, pemilih dapat langsung terlibat tanpa harus melalui pemilu ulang yang mahal, sekaligus menjaga legitimasi dan akuntabilitas.

2. Komisi PAW Independen

Pembentukan Komisi PAW Independen yang terdiri dari anggota masyarakat, ahli hukum, serta wakil-wakil LSM yang berkompeten. Komisi ini berperan sebagai penengah dalam setiap usulan pergantian anggota DPR. Setiap usulan PAW dari partai politik harus melewati kajian dan evaluasi dari komisi ini, yang akan memastikan bahwa penggantian dilakukan berdasarkan alasan yang sah, seperti pelanggaran hukum atau ketidakmampuan menjalankan tugas, bukan sekadar kepentingan politik sempit. Ini akan menambahkan lapisan independensi dalam proses PAW dan mengurangi potensi penyalahgunaan oleh partai politik.

3. PAW Asistensi Kinerja Berdasarkan Penilaian Publik

Alih-alih mengganti anggota DPR secara sepihak, partai politik bisa mengadopsi sistem penilaian kinerja berbasis publik. Setiap anggota DPR akan dinilai kinerjanya secara berkala oleh konstituen melalui platform digital. Jika seorang anggota DPR mendapat nilai kinerja yang buruk, partai dapat memberikan warning atau pelatihan kepada yang bersangkutan untuk meningkatkan kinerja. Jika masih tidak ada perbaikan setelah beberapa kali penilaian, partai dapat melakukan PAW dengan persetujuan publik melalui platform yang sama. Sistem ini memungkinkan pemilih untuk terlibat aktif dalam menilai dan mempertahankan anggota DPR yang mewakili mereka.

4. Kontrak Politik dengan Rakyat

Partai politik dapat mewajibkan setiap anggota DPR yang terpilih untuk menandatangani kontrak politik langsung dengan rakyat di dapilnya. Dalam kontrak ini, diatur secara jelas komitmen dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh anggota DPR. Jika anggota DPR gagal memenuhi komitmen tersebut, partai harus melakukan konsultasi publik melalui forum yang diadakan di daerah pemilihan sebelum melakukan PAW. Dengan cara ini, rakyat tetap menjadi bagian dari proses penggantian, dan anggota DPR tidak bisa dengan mudah diganti tanpa alasan yang jelas.

5. PAW Berdasarkan Rekomendasi Dewan Pengawas Rakyat

Membentuk Dewan Pengawas Rakyat di setiap dapil yang beranggotakan warga terpilih, termasuk tokoh masyarakat, akademisi, dan pemimpin lokal. Dewan ini berfungsi untuk mengawasi kinerja anggota DPR dan memberikan rekomendasi kepada partai politik terkait PAW. Jika Dewan Pengawas menilai bahwa anggota DPR tidak lagi layak mewakili rakyat, partai dapat menggunakan rekomendasi ini sebagai dasar untuk PAW. Ini memberi rakyat lebih banyak kontrol terhadap siapa yang mewakili mereka, sambil menjaga kepentingan partai politik.

6. PAW 2.0: Sistem Skor Berjenjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun