Mohon tunggu...
Cerpen

I AM THE BEST TOUR GUIDE

23 November 2018   20:53 Diperbarui: 23 November 2018   21:27 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

            HAI GUYS!!! Namaku adalah Daus. Aku berumur 25 tahun. Aku sangat suka berinteraksi langsung dengan alam. Aku bekerja di sebuah taman wisata. Meskipun disana gajiku tidak seberapa, namun cukup untuk makan dan mengisi tabunganku dalam sebulan. Dalam sehari, Aku bekerja selama 5 jam, dari jam 12 siang sampai jam 5 sore. Meskipun Aku pemandu wisata yang masih baru dan belum banyak memiliki pengalaman, tapi Aku yakin Aku akan menjadi pemandu wisata yang hebat.

           Hari ini aku berangkat kerja dengan sangat bersemangat, karena aku tak sabar untuk bertemu orang-orang yang ingin menjelajahi hutan bersamaku.setelah aku sampai di tempat kerja.aku langsung bersiap-siap untuk memakai peralatan kerja,seperti topi,seragam khusus pemandu wisata,dan sepatu.semua peralatan tersebut disediakan oleh pihak taman wisata.Waktu menunjukkan pukul 15.00. Kini waktunya aku untuk menjadi pemandu wisata.aku menjelajahi hutan bersama 7 orang,yaitu Freed (78 tahun),Anggi (21 tahun).Kanaya (19 tahun),Lukman (40 tahun),prita (35tahun),dan soang supir yang bernama Her (50 tahun).

           Kita berangkat dari pintu hutan konservasi untuk menjelajahi hutan dengan penuh rasa semangat.setelah lelah menjelajahi hutan selama 2 jam,aku berama rombongan pun bergegas untuk pulang.namun, ditengah perjalanan minibus yang aku tumpangi mogok. Bus yang aku naiki mogok pada jarak 4 km dari pintu hutan konservasi .setelah diselidiki, Ternyata terjadi gangguan mesin yang disinyalir disebabkan oleh bocornya air radiator sehingga mobil menjadi overheat. Perjalanan hingga menuju penginapan masih berjarak 31 Km lagi. Kampung terdekat yang penghuninya bisa dimintai bantuan masih berjarak 6 Km lagi di depan dengan medan tempuh yang cukup berbahaya karena ada lokasi yang bersinggungan dengan jurang. Kembali berjalan kaki ke pondok di pintu hutan konservasi artinya sama dengan kembali masuk ke bagian hutan yang lebih gelap. aku segera mengontak temanku yang posisinya di kota dekat dengan penginapan dan aku menyuruhnya untuk membawa makanan dan obat jantung untuk pak Her.dan dia segera menuju ke busku yang mogok dengan membawa mobil sedan berkapasitas angkut 4 orang sekali jalan. Karena jalanan menuju situ ada yang rusak, maka mobil akan tiba paling cepat sekitar 2 jam 15 menit. dan juga aku menghubungi orang yang menjaga di pintu hutan konservasi,perjalanannya sekitar 30 menit.

           Senja datang, hewan siang bersiap tidur dan hewan malam siap keluar mencari mangsa. Sementara itu anggota rombongan mulai panik.  aku mulai berfikir bagaimana caranya agar ke tujuh orang yang bersamaku bisa selamat dan aman. Sementara itu,freed meminta izin untuk masuk ke dalam bagian hutan yang rimbun untuk buang air besar. kini waktu menujukkan pukul 17:45. Aku mulai berfikir bahwa tersisa waktu 2 jam untuk mobil sedan sampai ke tempat maka  kita memiliki waktu sekitar 120 menit untuk menunggu artinya sekitar 4 kali motor bolak balik menjemput. Anggi sudah menghabiskan baterai ponselnya dan mulai merekam ketegangan ini dengan kamera mirrorless-nya. Kakinya terkilir, tergelincir karena terlalu bersemangat melihat kuskus yang sedang duduk depan sarangnya. Sementara itu, Kanaya terus menerus menyalakan senter dengan sisa baterai ponselnya yang tersisa 10% untuk mengusir kepanikan dalam gelap. Kanaya pun memintanya menyalakan senter dari ponsel karena senja makin gelap. Aku pun memberikan ponselku ke Kanaya untuk mengusir kepanikannya. Lukman berusaha meyakinkan kepada anggota lain bahwa semuanya akan baik-baik saja, baterainya masih sisa 70%.

           Setelah 15  menit menunggu, motor dari bapak penjaga pintu hutan konservasi pun sampai. Yang pertama berangkat adalah Anggi,aku memilih Anggi sebagai orang yang pertama berangkat karena anggi tidak takut seperti Kanaya. Sementara Her terlihat lemas dengan mimik wajah menyesal, bolak-balik membongkar muatan di bagian belakang minibusnya. Hingga 15 menit pertama, Fred belum kembali. setelah 30 menit berikutnya motor pun datang,orang kedua yang naik motor adalah Kanaya, aku memilih kanaya karena kanaya mulai ketakutan dengan gelap, dan juga bateraiponsel yang ia jadikan sebagai senter pun hampir habis. Disisi lain, Anggi memakan cokntnya sembari menunggu kedatangan Kanaya. Sementara itu aku mencari freed yang hilang. Samar-samar, aku mendengar suara peluit dari sisi hutan yang gelap. Aku berpikir bisa jadi itu Fred, karena siapa lagi yang membawa alat-alat semacam itu, kecuali Fred?. Akupun mulai masuk ke hutan untuk mencari freed. dan setelah 15 menit kemudian aku menemui freed yang merasa legah setelah buang air besar. kami pun kembali ke lokasi. ketika 15 menit menunggu,motor pun datang.orang yang ketiga naik motor adalah freed.

           Aku ,Her, Lukman, kevin,dan prita menunggu di lokasi. Saat ini hanya tersisa 2 pax nasi kotak sisa konsumsi rombongan saat siang hari. Nasi kotak tersebut aku berikan kepada kevin dan pak Her,karena mereka merasa lapar . setelah makan,kevin menderita penyakit asma. orangtuanya pun langsung memberikannya obat asma yang mereka bawa. setelah 15 menit kemudian motor datang .namun aku harus menunggu semua berangkat secara bersamaan. Aku pun menghubungi rekanku menggunakan ponsel prita, ia berkata 15 menit lagi ia akan sampai. setelah menunggu 15 menit, akhirnya mobil sedan pun datang. Yang naik di mobil sedan adalah pak Her,Lukman,Kevin,dan Prita. aku memilih mereka untuk naik mobil sedan karena Pak her memiliki riwayat penyakit jantung dan keluarga Lukman  harus naik pesawat menuju Jakarta pada pukul 7.00 keesokan paginya. Mereka berencana untuk datang ke Kompasianival 2018. Sedangkan aku naik motor menuju pondok dekat pintu hutan konservasi. Namun sebelum mereka berangkat, aku memberikan sedikit uang kepada pak Her,karena ia dililit hutang dan ia harus membiayai anak terkecilnya yang masih sekolah.motor pun beranjak ke pondok dan mobil sedan beranjak ke penginapan. Bus yang mogok ditinggal di lokasi.bus ini akan diambil ketika esok hari dan dipanggilkan mekanik yang handal.

           Keesokan harinya,aku menghubungi rekanku,untuk menjemputku di pondok dekat pintu hutan konservasi. Aku ,freed,kanaya,dan Anggi dijemput oleh rekanku naik mobil sedan. Kami diantar sampai ke rumah masing masing.sampai di rumah aku langsung tidur pulas,karena aku merasa lelah sekali.setelah makan malam akupun dapat notifikasi di ponselku. Ternyata itu kiriman dari anggi yaitu fidio flog tentang kejadian yang semalam. Aku pun langsung tertawa terbahak-bahak ketika melihat kanaya yang begitu takut dengan gelap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun