Mohon tunggu...
catur adi sagita
catur adi sagita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minoritas Bukan Menjadi Penghalang Diri untuk Berprestasi

2 April 2021   01:11 Diperbarui: 2 April 2021   01:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa SMA (Sekolah Menengah Atas) pun beranjak datang, Ia berhasil masuk ke Jurusan MIPA ( Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dan ia juga menjadi satu-satunya siswa yang beragama kristen di kelasnya. Di setiap harinya ia masih saja mendapat perlakuan yang tidak baik dari temannya meskipun hanya menyindir secara halus terhadap perbedaan agamanya tersebut. Mental baja yang telah tertanam sedari kecil, menjadikan ia menjadi pribadi yang lebih pasrah dan tidak menanggapi hal -- hal sindiran halus tersebut karena ia berfikir akan membuang waktu saja.

Dalam hal ini, ia juga ingin membuktikan sindiran halus teman SMA nya tersebut dengan  prestasi agar untuk membuktikan bahwa  perspektif sindiran halus yang telah diutarakan teman-temannya tersebut bukanlah hal yang benar. Berkat hobi menyanyinya, ia ikut dalam ekstra musik sebagai singer dengan alunan suara yang sangat merdu.

Tak hanya itu saja, ia juga berhasil masuk dalam siswa dengan peringkat terbaik di kelasnya dan masuk ke olimpiade MIPA di sekolahnya. Ia sangat bangga dengan pencapaiannya tersebut, hingga pada akhirnya semua orang yang menganggap minoritas agamanya tersebut adalah halangan menjadi takjub akan kegigihan dan pencapaian yang ia peroleh.

Setelah lulus SMA, ia berhasil masuk ke Sekolah Keperawatan dengan tujuan ingin membantu dan mengobati orang-orang yang sedang sakit agar bermanfaat bagi orang lain serta menebarkan kasih cinta. Ketika lulus kelak, ia bercita-cita menjadi seorang perawat yang dapat membantu dan mengobati penyakit -- penyakit dari pasiennya kelak.

Ia juga berpesan, untuk teman -- teman diluar sana. "Janganlah membully orang lain dengan memandang satu perspektif saja dan jadikanlah mulutmu sebagai citra berkaca diri karena sejatinya kita semua sama. Buatlah hidup Kita dengan harmonis dan nyaman". Terima Kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun