Setiap materi dilakukan secara mandiri individu untuk dilihat sejauh mana perkembanganya. Saat individu mengalami kesulitan disitulah peran pelatih dalam membantu.Â
Pelatih sebagai fasilitas untuk pemainya dalam hal membantu mengembangkan. Pelatih mengamati saat latian, melihat kondisi tempat latian dan menentukan teori. Kemudian setelah jauh perkembangan barulah seorang pelatih melakukan evaluasi dengan tujuan memperbaiki rontek sawunggaling. Kedepanya rontek sawunggaling menjadi kompak dan serasi karena masing-masing individunya menyerap materi dengan sangat baik.
Menurut hasil wawancara dengan pelatih, evaluasi dilakukan dengan 2 cara yaitu, pembenahan secara langsung dan diamati terlebih dahulu. Pelatih melakukan simulasi sebelum pertunjukkan  dimulai. Evaluasi dilakukan untuk kepentingan bersama. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh pelatih pada saat latihan, tetapi juga pada saat pertunjukan rontek telah berakhir. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki kedepanya rontek sawunggaling menjadi lebih baik. Hasil dan proses yang dilakukan oleh pelatih memberikan dampak yang baik bagi rontek sawunggaling. Peranan dari seorang pelatih dan strategi yang dilakukan membuat rontek sawunggaling menjadi juara. Motivasi dan kerja keras tim membuat perbedaan menjadi lebih bagus.
Sekarang, seni rontek di Pacitan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat. Selain menjadi tradisi seni rontek juga menjadi bagian promosi kebudayaan ke negeri lain.Â
Banyak sekali pembelajaran yang kita peroleh dalam mempelajari seni rontek. warisan budaya seni rontek  bagi pemuda-pemuda harus menjaga melestarikan kesenian rontek.Â
Regenerasi sangatlah penting dalam menjaga Kesenian ciri khas dari daerah sendiri dan harus di jaga sampai akhir. Pesan moral yang tersirat dalam kesenian rontek sangatlah baik dalam kehidupan. Motivasi,kerja keras, kekompakkan ,keserasian dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sekarang sampai kedepanya.
Tulisan ini bagian dalam mempromosikan kesenian rontek Pacitan  yang bertujuan agar seni rontek Pacitan dikenal di seluruh nasional bahkan sampai Internasional. Terima Kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H