Kaget mendengar berita hilangnya soal Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines. Kita doakan yang terbaik untuk seluruh penumpang pesawat rute Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China, itu. Di antara 239 orang di pesawat, dikabarkan ada 12 orang Indonesia.
Dari beberapa sumber, saya mendapatkan ada tiga faktor penyebab kecelakaan pesawat. Pertama, kondisi pesawat. Selanjutnya, faktor manusia. Dan terakhir, faktor cuaca dan lingkungan.
Kondisi Pesawat
Teknologi penerbangan terus berusaha menciptakan pengalaman terbang yang paling aman untuk semua konsumen. Namun, teknologi saja tidak cukup. Dibutuhkan perawatan super ketat agar semua fungsi pesawat terjaga.
Terkait dengan hilangnya Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines Kompas.com menyebutkan bahwa Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines yang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur (Malaysia) menuju Beijing (China) itu ternyata pernah mengalami insiden kecil pada pada tahun 2009. Pada saat itu, ujung sayap pesawat berusia 11 tahun ini patah akibat bertabrakan dengan ekor China Airlines A340. Belum jelas apakah insiden yang terjadi 5 tahun lalu itu berimbas pada kondisi pesawat saat hilang kemarin.
Faktor Manusia
Salah satu pakar penerbangan Indonesia mengatakan, faktor utama penyebab kecelakaan dalam penerbangan adalah kelebihan jam terbang pilot. Katanya, jam kerja pilot normalnya adalah 9 jam sehari, 110 jam sebulan, dan 1.050 jam setahun.
Nah, kita tunggu saja catatan penerbangan sang pilot yang membawa Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines tersebut.
Faktor Cuaca dan Lingkungan
Faktor lingkungan—dalam hal ini infrastruktur landasan pacu dan Air Traffic Control—adalah hal yang dapat dibenahi. Terkait hilangnya Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines sampai tulisan ini diposting belum ada laporan apakah telah terjadi miskomunikasi antara pilot dengan ATC.
Lain halnya dengan faktor cuaca yang sulit ditebak dan dihindari. Karena, menurut pakar penerbangan CNN Richard Quest, pesawat hilang kontak pada posisi yang seharusnya merupakan titik teraman dalam seluruh rangkaian perjalanan. Quest menambahkan, ada 3 tahapan rangkaian penerbangan: taxii di landasan, lepas landas, naik (climb-up), dan "pesiar" (cruise). Menurut Quest, tahap "cruise" merupakan tahap penerbangan yang paling aman. Nah, Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines hilang di tahap Cruise. Jadi, berarti ada kondisi cuaca yang sangat serius kalau terjadi sesuatu dalam tahap penerbangan cruise.
kunjungi:Â http://gemmyfitrio.tumblr.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H