Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, adalah salah satu hari raya umat Islam yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam. Pada hari Idul Adha, umat Islam yang mampu diwajibkan untuk melakukan ibadah kurban, yaitu menyembelih hewan ternak seperti domba, kambing, sapi, atau unta. Daging dari hewan kurban tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada yang membutuhkan, termasuk keluarga, tetangga, dan orang-orang miskin, sebagai bentuk solidaritas dan berbagi kebahagiaan.Â
Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, adalah momen yang tepat untuk menikmati Sate Maranggi. Pada hari raya ini, umat Islam melakukan ibadah kurban dengan menyembelih hewan seperti sapi dan kambing. Daging yang diperoleh kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan serta diolah menjadi berbagai hidangan, salah satunya adalah sate. Sate Maranggi menjadi pilihan yang tepat karena dapat diolah dari daging kurban dan disajikan sebagai hidangan yang meriah untuk keluarga maupun komunitas.Â
Sate Maranggi tersebut berasal dari daerah Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia. Hidangan ini dikembangkan oleh masyarakat Sunda sebagai variasi dari sate tradisional. Ciri khas Sate Maranggi terletak pada bumbunya yang terbuat dari campuran rempah-rempah lokal seperti kunyit, jahe, dan asam jawa yang memberikan rasa yang kuat dan khas.Â
Sejarah Sate Maranggi tidak lepas dari pengaruh budaya dan perdagangan di Jawa Barat. Rempah-rempah yang digunakan dalam bumbu Sate Maranggi menunjukkan pengaruh perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Daging yang digunakan biasanya adalah daging sapi atau domba, yang kemudian dipotong kecil-kecil, dimarinasi dengan bumbu khusus, dan dibakar.Â
Sate Maranggi telah menjadi bagian dari tradisi kuliner di Purwakarta dan sekitarnya, serta populer di seluruh Indonesia. Hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara khusus dan menjadi salah satu pilihan favorit saat Idul Adha. Berikut cara membuat Sate Maranggi,
Bahan-bahan:
  1. 500 gram daging sapi/kambing, potong kecilÂ
  2. tusuk sateÂ
Bumbu Marinasi:
  1. 8 siung bawang merahÂ