Dalam sebuah pernyataan pada tahun 2016 lalu FIFA malah menyatakan sejalan dengan prinsip umum yang ditetapkan dalam anggaran dasar mereka maka mereka harus tetap netral terkait dengan masalah politik.
Lalu bagaimana dengan masalah yang sekarang terjadi? Bukankah invasi Rusia ke Ukraina juga merupakan masalah geopolitik? Jika memang menyoal kemanusiaan lantas mengapa memberikan tindakan berbeda terhadap masyarakat di negara lain yang mengalami perang?
Kini yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat ialah keberadaan organisasi besar yang berfokus terhadap permasalahan lingkungan yakni Greenpeace.Â
Hal ini dikarenakan beberapa waktu lalu pada Kamis, 31 Maret 2022 Greenpeace memblokade dua kapal tanker yang akan melakukan pemindahan minyak asal Rusia di perairan Denmark. Salah satunya merupakan kapal tanker raksasa Pertamina Prime.
Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi ke Ukraina. Sebelas aktivis mengendarai kayak atau berenang di perairan es di Frederikshavn.Â
Beberapa dari mereka membawa spanduk yang menyerukan pemerintah untuk 'berhenti melakukan perang'. Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia akibat invasi ke Ukraina.
Dalam 2 minggu terakhir, Greenpeace Denmark telah melakukan beberapa tindakan terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak, namun ini adalah blokade pertama yang berhasil.Â
Dikarenakan adanya aksi yang dilakukan Greenpeace, sempat akun instagram tersebut diserang oleh banyak netizen yang berkomentar menyoal keberpihakan politik Greenpeace dengan fungsi tujuan utama organisasi tersebut yang berfokus terhadap permasalahan lingkungan.
Banyak juga yang mempertanyakan soal standar ganda dari organisasi ini, banyak pula masyarakat yang mempertanyakan keberadaan politik Greenpeace terhadap AS dan sekutunya yang seharusnya juga bertanggung jawab dalam kehancuran alam dan negara timur Tengah.
Dengan adanya standar ganda dari organisasi internasional kini tentu banyak membuat kekecewaan masyarakat. Terlebih terhadap organisasi internasional yang memang sejak awal fokus dari organisasi tersebut bukanlah menyoal masalah politik, akan tetapi kini dengan adanya masalah invasi Rusia ke Ukraina seakan-akan organisasi internasional tersebut berbondong-bondong memberikan suara politiknya. Adanya kekecewaan masyarakat ini akan dapat menimbulkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi internasional tersebut menurun.
Â