Senjata Kimia Toksikan Bagi Tentara dan Warga Negara
Senjata kimia menjadi perbincangan yang cukup hangat akhir-akhir ini, terlebih ketika terjadinya perseteruan antara Rusia dan Ukraina. Artikel ini tidak akan membahas lebih jauh tentang perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang dikatakan saling menggunakan senjata kimia dan biologi, tetapi akan lebih membahas tentang sifat toksik dari senjata kimia yang akan sangat berdampak bagi tentara dan juga warga sipil yang berada di lokasi perang jika memang digunakan.
Sebelum cukup jauh menjelaskan tentang dampak dari senjata kimia, alangkah lebih baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu senjata kimia dan apa itu toksikan?Â
Senjata kimia adalah segala jenis amunisi yang membawa racun atau zat kimia yang menyerang sistem tubuh. Ada berbagai kategori senjata kimia. Chocking agents atau senyawa kimia, seperti fosgen, menyerang paru-paru dan sistem pernapasan.Â
Akibatnya, korban tenggelam dalam sekresi paru-paru mereka sendiri. Ada juga blister agents atau senyawa kimia, seperti gas mustard, yang membakar kulit dan membutakan mata.Â
Kategori yang paling mematikan dari semuanya adalah nerve agent atau senyawa kimia yang mengganggu penyampaian pesan dari otak ke otot-otot tubuh. Setetes kecil nerve agents bisa berakibat fatal. Kurang dari 0,5 miligram nerve agent VX, misalnya, sudah cukup untuk membunuh orang dewasa. Semua senyawa kimia tersebut dapat digunakan dalam peperangan dengan menggunakan peluru artileri, bom, dan misil.Â
Toksikan pada dasarnya berasal dari kata dasar toksik. Â Toksik sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Inggris toxic 'beracun'. Kata toxic ini berasal dari bahasa Latin toxicus 'racun' (poison).Â
Asal kata itu berasal dari Yunani kuno toxikon, yang dipakai pada anak panah yang dicelupkan pada bahan beracun pada saat perang di masa lalu. Berbicara tentang toksik sendiri tidak akan pernah bisa terlepas dari yang namanya toksikologi, toksisitas, bahaya, resiko, paparan, dan pajanan.
Secara sederhana, toksikan dapat dikatakan sebagai bahan yang memiliki sifat-sifat toksik atau dapat pula dikatakan sebagai suatu zat kimia toksik yang tunggal atau berupa campuran senyawa kimia toksik. Jalur pajanan toksikan bervariasi, yaitu dapat melalui inhalasi, kontak kulit dan mata, ingesti, serta injeksi.Â
Kebanyakan saat ini senjata kimia memiliki jalur pajanan melalui inhalasi atau dihirup. Kebanyakan senjata kimia saat ini kebanyakan berbentuk bom yang memang dapat digunakan untuk mengalahkan musuh dalam perang secara masif.Â
Dengan adanya ledakan bom dari senjata kimia yang diarahkan kepada tentara atau wilayah lawan, tentu itu akan menguntungkan penggunanya, akan tetapi akan sangat berbahaya bagi tentara lawan serta warga sipil yang berada di sekitar lokasi perang. Senjata kimia seperti ini akan dapat menimbulkan genosida pada suatu wilayah perang.Â