Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pejabat Amerika Keturunan Yahudi yang Berperilaku Rasis terhadap Umat Islam

24 November 2023   13:48 Diperbarui: 24 November 2023   13:50 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Fake News, Sumber: www.imao.us

Beberapa pejabat Amerika keturunan Yahudi yang pernah membuat pernyataan rasis terhadap umat Islam:

Newt Gingrich, mantan speaker DPR Amerika Serikat, pernah mengatakan bahwa Islam adalah "agama perang" dan bahwa umat Islam tidak dapat berintegrasi ke dalam masyarakat Amerika.

Rudy Giuliani, mantan walikota New York City, pernah mengatakan bahwa umat Islam adalah "ancaman" bagi Amerika Serikat.

Sarah Palin, mantan wakil presiden Amerika Serikat, pernah mengatakan bahwa umat Islam adalah "musuh" Amerika Serikat.

Ted Cruz, senator Amerika Serikat dari Texas, pernah mengatakan bahwa umat Islam adalah "tidak bisa dipercaya".

Steve Bannon, mantan penasihat senior Presiden Donald Trump, pernah mengatakan bahwa umat Islam adalah "budaya yang jahat".

Pernyataan-pernyataan ini telah menimbulkan kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia dan komunitas Muslim. Mereka berpendapat bahwa pernyataan-pernyataan ini menyebarkan kebencian dan diskriminasi terhadap umat Islam.

Beberapa data tentang kasus-kasus kekerasan yang terjadi akibat pernyataan-pernyataan tersebut:

Pada 2016, seorang pria kulit putih menembaki sebuah masjid di Quebec City, Kanada, menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya. Pria tersebut mengatakan bahwa dia melakukannya karena kebencian terhadap Islam.

2017, seorang pria kulit putih menabrakkan mobilnya ke kerumunan orang di depan sebuah masjid di New York City. Empat orang terluka dalam serangan tersebut. Pria tersebut mengatakan bahwa dia melakukannya karena kebencian terhadap Islam.

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan rasis dari pejabat Amerika keturunan Yahudi dapat memiliki dampak yang sangat serius. Mereka dapat menciptakan iklim ketakutan dan kebencian yang dapat mengarah pada kekerasan dan tindakan terorisme.

Selama ini Amerika Negara yang berpura-pura mengusung HAM yang kerap mendiskreditkan Negara-negara Islam seolah menjadi Pelanggar HAM yang digembar-gemborkan di Media Internasional, padahal dapat diketahui bersama bahwa keturunan etnis Yahudi kerap menjadi cikal bakal tindakan Rasisme terhadap Islam melalui kedudukan kursi jabatan di bidang-bidang strategis, untuk menuduh dan mengancam serta menindak melalui alat kekuasaan seperti Polisi dan Militer dengan kemasan Anti-terorisme.

Pernyataan-pernyataan rasis yang dikeluarkan oleh pejabat Amerika keturunan Yahudi terhadap umat Islam merupakan bentuk diskriminasi dan kebencian yang tidak dapat dibenarkan. Pernyataan-pernyataan tersebut telah menimbulkan dampak yang sangat serius, termasuk menciptakan iklim ketakutan dan kebencian yang dapat mengarah pada kekerasan.

Pernyataan-pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki standar ganda dalam hal penindakan diskriminasi. Seolah Amerika Serikat kerap mendiskreditkan Agama dan negara-negara Islam sebagai pelanggar HAM, padahal melalui Pejabat Rasis Amerika Serikat perlakukan diskriminasi terhadap umat Islam terjadi di dalam negerinya sendiri.

Terseret Doktrin Sejarah konflik antara umat Islam dan orang Yahudi. Konflik ini telah berlangsung selama berabad-abad, dan telah menimbulkan kebencian dan prasangka di kedua belah pihak.

Menciptakan Konflik dan mendorong pengaruh meraih kekuasaan sebagai faktor kekuatan politik berbasis Islamophobia. Di Amerika Serikat, umat Islam sering dikaitkan dengan terorisme dan Islam radikal. Hal ini telah dimanfaatkan oleh politisi untuk meraih keuntungan politik, dengan cara menyebarkan kebencian dan ketakutan terhadap umat Islam.

Didukung Media massa juga berperan dalam menyebarkan kebencian dan diskriminasi terhadap umat Islam. Media massa sering menampilkan umat Islam dengan cara yang negatif, yang dapat memperkuat prasangka dan kebencian terhadap umat Islam. Meskipun kita ketahui bersama bahwa media tersebut adalah milik dari pengusaha Amerika keturunan Yahudi.

Untuk mengatasi perilaku rasis pejabat Amerika keturunan Yahudi terhadap umat Islam, seharusnya Pemerintah Amerika perlu melakukan tindakan tegas, memberikan langkah-langkah terbaik untuk Meningkatkan Edukasi publik tentang Islam dan umat Islam sebagai ajaran kedamaian pada pendidikan sekolah dan universitas. 

Hal ini untuk memberikan pemahaman yang benar tentang Islam dan umat Islam, mengingat sumbangsih Islam terhadap Ilmu Pengetahuan dan Sains sangatlah besar. sehingga dapat mengurangi prasangka dan kebencian tanpa dasar. Dengan memperkuat undang-undang anti-diskriminasi untuk dapat melindungi umat Islam dari tindakan  diskriminasi dan kekerasan.

Kemudian pentingnya melakukan pengawasan terhadap Media massa untuk memastikan bahwa mereka tidak menyebarkan issue kebencian dan diskriminasi terhadap umat Islam, serta memberikan sanksi tegas melalui penutupan dan pencabutan izin usaha, Langkah-langkah ini perlu dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan, agar dapat menciptakan masyarakat yang lebih damai, adil dan setara bagi semua orang, termasuk umat Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun