Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bersatunya Kaum Komunis dan Kaum Agamawan di Dunia

7 November 2023   10:01 Diperbarui: 7 November 2023   11:51 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersatunya Kaum Komunis dan Kaum Agamawan di Dunia: Studi Kasus Revolusi Iran dan Konflik Palestina.

Komunisme dan agama merupakan dua ideologi yang secara umum dianggap bertentangan. Komunisme adalah ideologi yang didasarkan pada prinsip-prinsip sosialisme dan materialisme historis, yang menolak keberadaan Tuhan dan agama. Sementara itu, agama adalah kepercayaan pada kekuatan supernatural yang mengatur alam semesta dan kehidupan manusia.

Namun, dalam praktiknya, tidak jarang terjadi integrasi antara komunisme dan agama. Salah satu contohnya adalah revolusi Iran pada tahun 1979, yang dipicu oleh perlawanan terhadap rezim Shah Mohammad Reza Pahlevi. Dalam revolusi ini, partai komunis Tudeh berperan penting dalam menggulingkan rezim Shah. Namun, Tudeh akhirnya ditekan oleh rezim baru yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Kita mulai dengan membahas dampak positif dan negatif dari bersatunya kaum komunis dan kaum agamawan di dunia, dengan mengambil contoh revolusi Iran.

Bersatunya kaum komunis dan kaum agamawan dapat memiliki dampak positif, antara lain: Meningkatkan dukungan publik untuk gerakan sosial dan politik. Ketika dua kelompok yang memiliki basis massa yang besar bergabung, mereka dapat meningkatkan kekuatan mereka untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Hal ini terlihat pada revolusi Iran, di mana Tudeh dan kelompok agamawan lainnya berhasil menggulingkan rezim Shah yang didukung oleh Amerika Serikat.

Integrasi antara komunisme dan agama dapat membantu menciptakan persatuan dan solidaritas antar kelompok yang berbeda, baik dari segi ideologi maupun latar belakang sosial. Hal ini dapat memperkuat demokrasi dan toleransi di masyarakat.

Integrasi antara komunisme dan agama dapat mendorong kesadaran sosial dan politik di masyarakat. Ketika dua kelompok yang memiliki visi yang berbeda bekerja sama, mereka dapat saling belajar dan bertukar ide. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk memahami masalah-masalah sosial dan politik yang dihadapinya.

Di sisi lain Bersatunya kaum komunis dan kaum agamawan juga dapat memiliki dampak negatif, dapat meningkatkan intoleransi dan kekerasan. Ketika dua kelompok yang memiliki ideologi yang berbeda bergabung, mereka dapat saling berbenturan. Hal ini dapat menyebabkan intoleransi dan kekerasan yang dapat memperburuk hubungan antara negara dan agama. Integrasi antara komunisme dan agama dapat memperburuk hubungan antara negara dan agama. Hal ini dapat terjadi jika negara menganggap agama sebagai ancaman bagi kekuasaannya.

Gejala lain Integrasi antara komunisme dan agama dapat memperlambat proses demokrasi. Hal ini dapat terjadi jika agama digunakan untuk membenarkan otoritarianisme dan penindasan.

Dengan demikian Bersatunya kaum komunis dan kaum agamawan dapat memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya antara lain meningkatkan dukungan publik, menciptakan persatuan dan solidaritas, serta meningkatkan kesadaran sosial dan politik. 

Sementara itu, dampak negatifnya antara lain meningkatkan intoleransi dan kekerasan, memperburuk hubungan antara negara dan agama, serta memperlambat proses demokrasi.

Dalam study kasus revolusi Iran, bersatunya kaum komunis dan kaum agamawan terbukti berhasil menggulingkan rezim Shah. Namun, integrasi ini juga menimbulkan konflik internal di antara kaum komunis dan kaum agamawan. Tudeh akhirnya ditekan oleh rezim baru yang dipimpin oleh Ayatollah Khomeini.

Beberapa contoh lain dari integrasi antara komunisme dan agama di dunia seperti Frente Farabundo Martí para la Liberación Nacional (FMLN) di El Salvador, yang merupakan aliansi antara kelompok komunis dan Kristen kiri. munculnya Gerakan Pembebasan Nasional Tigray (TPLF) di Ethiopia, yang merupakan aliansi antara kelompok komunis dan Kristen Ortodoks. Partai Komunis Nepal (Unified Marxist-Leninist), yang memiliki basis massa yang kuat di kalangan umat Hindu. Di Asia terbentuknya Partai Komunis Filipina (CPP), yang memiliki cabang agama yang disebut "Maoist Christian Liberation Movement".

Dalam kasus-kasus ini, integrasi antara komunisme dan agama telah berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan politik dan sosial tertentu. Namun, integrasi ini juga dapat menimbulkan konflik internal dan memperburuk hubungan antara agama dan negara.

Fenomena bersatunya kaum komunis dan kaum agamawan dalam aliansi negara besar di dunia memiliki dampak yang kompleks, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya antara lain meningkatkan dukungan publik, menciptakan persatuan dan solidaritas, serta meningkatkan kesadaran sosial dan politik. Sementara itu, dampak negatifnya antara lain meningkatkan intoleransi dan kekerasan, memperburuk hubungan antara negara dan agama, serta memperlambat proses demokrasi.

Di masa depan, kemungkinan akan terjadi lebih banyak integrasi antara komunisme dan agama di dunia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain munculnya gerakan Islamisme, kegagalan kapitalisme dalam memecahkan masalah sosial dan ekonomi, dan meningkatnya kesadaran akan isu-isu hak asasi manusia,  sosial dan lingkungan.

Untuk mengurangi dampak negatif dari integrasi antara komunisme dan agama, diperlukan sikap toleransi dan saling pengertian antar kedua kelompok. 

Selain itu, diperlukan juga upaya untuk menjaga agar agama tidak digunakan untuk membenarkan otoritarianisme dan penindasan. Dalam meminimalisir dan mengurangi dampak negatif dari integrasi antara komunisme dan agama yakni dengan cara meningkatkan dialog dan pemahaman antar kelompok. 

Kaum komunis dan kaum agamawan perlu saling belajar dan memahami perbedaan masing-masing. Mengembangkan nilai-nilai yang mempersatukan bersama. Kaum komunis dan kaum agamawan perlu menemukan nilai-nilai bersama yang dapat diperjuangkan bersama. Menciptakan sistem politik yang demokratis, Sistem politik yang demokratis dapat membantu mencegah penyalahgunaan agama untuk membenarkan otoritarianisme. 

Namun hal ini belum tepat diterapkan di Indonesia, mengingat Pancasila berdasarkan Asas Ketuhanan sesuai dengan sila pertama yakni "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Ilustrasi konflik Israel vs Palestina, sumber: Freepik
Ilustrasi konflik Israel vs Palestina, sumber: Freepik

Konflik Penindasan Palestina oleh Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan telah menjadi salah satu konflik paling kompleks dan sengit di dunia. Konflik ini melibatkan berbagai faktor, termasuk agama, politik, dan ekonomi.

Dalam konteks konflik ini, koalisi negara Islam dan negara komunis dapat memainkan peran penting. Koalisi negara Islam dapat memberikan dukungan moral dan material kepada Palestina, sedangkan koalisi negara komunis dapat memberikan dukungan politik dan ekonomi.

Demikian juga dengan terjadinya Koalisi negara Islam pun dapat memberikan dukungan moral dan material kepada Palestina dengan meningkatkan kesadaran global tentang konflik Palestina. 

Koalisi-koalisi ini dapat menggunakan pengaruhnya untuk meningkatkan kesadaran global tentang konflik Palestina dan mendorong dukungan internasional untuk Palestina. Dengan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, termasuk makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal. Mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina di forum internasional dengan menggunakan pengaruhnya untuk mendukung perjuangan Palestina di forum internasional, seperti PBB dan Dewan Keamanan PBB.

Pengaruh Besar Koalisi negara komunis dan Negara Islam dapat memberikan dukungan politik dan ekonomi kepada Palestina dengan mendukung pengakuan kemerdekaan Palestina. Koalisi ini dapat menggunakan pengaruhnya di Internasional untuk mendorong negara-negara komunis untuk mengakui kemerdekaan Palestina atau dengan merajut upaya perdamaian. untuk mendorong upaya perdamaian yang adil dan damai untuk konflik Palestina-Israel. memberikan suply bantuan ekonomi kepada Palestina untuk membantu pembangunan serta pemulihan, 

Peran lain dalam bersatunya Kepentingan Koalisi Negara Islam dengan Komunis dalam Pembebasan Penjajahan Palestina. secara otomatis terbentuknya koalisi pembebasan penjajahan Palestina dapat didefinisikan sebagai aliansi antara negara-negara yang menentang penjajahan Israel di Palestina. Koalisi ini dapat mencakup negara-negara Islam, negara komunis, dan negara-negara non-blok lainnya.

Tentunya akan Mengganggu Peran dan dukungan Amerika Serikat terhadap Zionis Israel. Selama ini Amerika Serikat telah menjadi pendukung utama Israel dalam konflik Palestina-Israel. Amerika Serikat telah memberikan dukungan militer, ekonomi, dan politik kepada Israel.

Dalam upaya penyelesaian konflik ini, kemungkinan besar bahwa koalisi negara Islam dan negara komunis dapat bekerja sama untuk membentuk koalisi pembebasan penjajahan Palestina yang dapat menjadi kekuatan besar dan kuat dalam mendorong penyelesaian adil dan damai untuk konflik Palestina-Israel.

Beberapa faktor yang dapat mendorong aliansi ini adanya suatu Kesamaan kepentingan. Baik negara Islam maupun negara komunis memiliki kepentingan yang sama dalam mengakhiri penjajahan Israel di Palestina dan merebut pengaruh kekuasaan dunia. Membangun Oposisi terhadap Amerika Serikat tanpa harus menyatakan perlawanan, Baik dari negara Islam maupun negara komunis meskipun sebenarnya telah memiliki sikap tegas beroposisi terhadap Amerika Serikat yang pasang badan menjadi pendukung utama Israel.

Kesiapan menghadapi Kemungkinan Tantangan yang akan dilakukan oleh Amerika di Mahkamah Internasional dan perserikatan bangsa-bangsa, maka diperlukan menganalisis beberapa langkah dan tantangan yang dapat dihadapi oleh aliansi ini kedepan, semisal berupa Pemecahan konsentrasi dan dukungan akibat Perbedaan ideologi melalui infiltrasi negara, mengingat Negara Islam dan negara komunis memiliki perbedaan ideologi yang signifikan, yang dapat menimbulkan konflik internal apabila tidak disadari sejak awal.

Kemungkinan Adanya Intervensi Amerika Serikat via militer untuk dapat berupaya untuk menggagalkan aliansi ini di timur tengah. Menyulut konflik Perbedaan kepentingan dalam ekonomi dan aliansi. Negara-negara dalam aliansi ini mungkin akan memiliki kepentingan dan pandangan yang berbeda yang kelak dapat menghambat kerja sama.

Meskipun ada tantangan yang dihadapi, aliansi antara negara Islam dan negara komunis memiliki potensi untuk menjadi kekuatan yang terkuat didunia, terlebih untuk mendorong penyelesaian adil dan damai untuk konflik Palestina-Israel ataupun dengan cara bertempur Angkat senjata.

Rangkaian Ideologi-ideologi dunia yang bersatu, Sehingga tercetusnya rangkaian sejarah Panjang dilengkapi dalam satu kalimat pemersatu antara Negara Komunis dan Islam, Komunis yang cenderung meniadakan Tuhan/"tiada tuhan" (La ilah) kemudian dilengkapi dan disempurnakan oleh Negara Islam "Tiada tuhan kecuali Allah "(Laa Ilaha ILLa Allah) menjadi daya dukung Ideologi yang kuat dan saling melengkapi serta menyempurnakan menjadi kekuatan baru dunia.

Referensi tulisan

1. Akbarzadeh, S. (2013). The Tudeh Party of Iran: A History of the Iranian Communist Party. I.B. Tauris.
2. Ansari, A. M. (2005). Modern Iran: A History. I.B. Tauris.
3. Milani, M. M. (2011). The Making of Iran's Islamic Revolution: From Monarchy to Islamic Republic. Oxford University Press.

Tulisan dibuat untuk diterjemahkan dalam Jurnal Bahasa Inggris dan bahasa lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun