Aspek moral dalam bersikap dan tutur kata yang memiliki nilai kebaikan adalah kejujuran, tentunya kontradiksi dengan lawannya yakni berbohong.Â
Dalam gejala Psikologis ada suatu istilah yang disebut dengan 'Pathological liar" sebuah inisiatif dari dalam diri yang mendorong kebohongan tanpa alasan yang jelas, gejala ini kerap terjadi pada individu yang senantiasa tendensius mengarah kepada tujuan keuntungan finansial yang mengarah pada perbuatan kriminal, individu yang mengidap masalah Pathological Liar biasanya kehidupannya memiliki begitu banyak masalah yang kompleks, gejala ini merupakan gejala serius pada kejiwaan dan membutuhkan eksistensi penanganan secara khusus melalui psikiater.
Secara pasti kita menyadari bahwa efek dari kebohongan selalu negatif, kehilangan kepercayaan orang lain dan kerap dijauhi oleh orang yang enggan berbuat kesalahan dan dosa.
Dari segi hukum agama dan hukum negara kebohongan dapat berakibat fatal, mulai dari terjerat tindakan hukum pidana hingga terancam masuk kedalam Neraka.Â
Memang kejujuran bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan, yang menjadi faktor penghambat utama seseorang untuk berkata jujur dikarenakan sikap egois, tamak atau rakus, gengsi yang tinggi, atau hal lainnya seperti tidak tahan terhadap situasi dan kondisi yang menjerat seperti kemiskinan dan tanggung jawab, serta banyak hal lainnya yang menjadi pemicu kebohongan dapat terjadi.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam memunculkan dan mempertahankan kejujuran adalah dengan merasa bersalah dan takut dosa, berpikir tentang kalimat "berkata jujur hingga membuat manusia menangis lebih baik daripada berbohong untuk membuat orang lain tersenyum". Korelasinya adalah rekonstruksi dan penataan hidup agar seseorang tidak terlena dengan perilaku dan perbuatannya yang dapat membahayakan hidupnya atau orang lain.
Kemudian niat dari dalam diri untuk menyatakan dengan apa adanya, memang akan terasa pahit bagi yang mendengarnya, namun, memberikan kalimat bohong akan jelas berdampak lebih menyakitkan.Â
Selanjutnya sikap Sabar yang konsisten, tidak terpengaruhi oleh informasi yang mengajak pada titik kebohongan yang menjadi ciri kemunafikan, perkataan yang bohong, janji yang ingkar, kepercayaan orang lain yang kerap dihianati. Hal ini berdampak besar bagi kesenjangan pergaulan hidup karena kebohongan akan melahirkan begitu banyak permusuhan dan kerugian bagi orang lain atau bagi diri sendiri.
Kemudian hal terakhir yang patut di ingat adalah kesadaran dan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Tahu, menutup dengan kalimat taubat, dan selalu ingat bahwa kejujuran sekecil apapun akan menghasilkan kebaikan dunia dan akhirat, bahwa representasi hidup yang tenang, pikiran yang nyaman dan tidak terganggu dengan persoalan atas tanggung jawab apa yang dikerjakan dan dilakukan dalam hidup.
Solusi terbaik adalah bicarakan semua secara jujur untuk membongkar kebohongan secara utuh atau diam jika anda tidak mampu dan berpikir akan banyak yang terseret dan jatuh korban yang tidak tahu menahu apa-apa akibat kebohongan tersebut.