Lihai bercucur citra gemulai bertutur dusta,
Kumis tergerak mengendus dimana letak berangkas berada,
Suntik ini dan suntik itu hasil semua bagi saya rata,
Tikus memang pakar dalam tata kelola merampas dari segala arah tanpa aroma,
Memindik terhindar sorot kamera,
Agar tak pudar citra menjadi sia-sia,
Dengan segala macam rencana,
Tak peduli itu kelak menjadi bencana,
Tikus menaklukkan si kucing garong,
Meskipun dengan hasil berbohong,
Tikus pandai menggunakan si anjing menggonggong,
Membuat si kucing garong bungkam dan terbengong,
Di Istana tikus tak lagi di teropong,Â
Si kucing garong sudah diberi seporsi lontong,
Si anjing sudah di beri mainan bola pingpong,
Dan Si tikus pun tenang untuk dapat terus berbohong,
Kolong, kolong, kolong...
Sampai rindu tak pernah lagi nongkrong,
Maklum Semenjak di Istana si tikus lupa dengan gorong-gorong,
Tolong, tolong,tolong...
Tak boleh bolong dan tak boleh kosong,
Isi semua masukkan dalam kantong,Â
Dari Medan pertempuran sampai paduan suara Bengawan solo semua diboyong,
Iki putriku tohh ndo, perhatikan donk...!!! Bo ya di tolong,Â
Ndo lupa sewaktu masih rajin ke gorong,
rajin ngolong aku yang dorong...
Iki kantong wis bolong,
Sampean Iki Ra oleh bengong koyo bedegong,
Ealahhh... Ndo tikus wes paham tohh,Tohh, toh...Â
Iki anjingku, iku kucing garongku, Sampeyan wes ngerti tohh... Tohh...tohh...
Istana tikus iki punya sopo tohh ?
iki Istanaku, bukan punyamu tohh...tohh...tohh...
Sing penting ora jatoh, yowes tobat lohh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H