Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kelumpuhan Ideologi Besar Negara Adi Daya, Deteksifikasi Ideologi Pengganti

14 Januari 2023   12:26 Diperbarui: 14 Januari 2023   15:55 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Jalan Tengah sebagai jalan yang lurus" Sumber : Joss.co.id

Kelumpuhan Ideologi Besar Negara Adi Daya, Deteksifikasi Ideologi Agama dalam kemasan ideologi Universal

Konflik dunia belum dapat terselesaikan, mengevaluasi PBB dengan Norma Positivism yang cenderung menjadi tolak ukur bagi penyetaraan hukum internasional.

Persoalan dunia saat ini hadir karena adanya ekslusivitas antar Negara Adi Daya dengan serangkaian politik dan strategi saling menghancurkan dan merebut otoritas kekuasaan dunia.

Masing-masing Negara Adi Daya memiliki pendekatan ideologi tersendiri, bahkan tidak lagi konsisten penetapan berdasarkan nilai ideologi yang terbangun dalam negara masing-masing, barat menjadi timur dan timur menjadi barat, inkonsistensi semakin menyebabkan keblunderan dalam memandang kebijakan dalam kebijaksanaan menjalankan ketertiban dunia dalam satu perdamaian.

Keberadaan Aliansi-aliansi Negara justru semakin memperkeruh dan membuat Kekisruhan Ekonomi lintas Negara, dengan dalih hukuman proses embargo yang cenderung pilih kasih, kristalisasi dalam dukung mendukung anggota Aliansi menyebabkan keretakan hubungan lintas negara-negara dan tidak menutup kemungkinan dapat menyulut peperangan dikemudian hari.

Ini merupakan partisi persoalan dua ideologi besar yang gagal dalam membangun pranata kelanggengan di dunia internasional. 

Pergeseran Paradigma ideologi yang semakin tidak konsisten

Pergeseran paradigma ideologi yang tidak konsisten tidak akan pernah bisa menciptakan kondusifitas dunia, peneluran kebijakan yang tidak bijak menstimulasi perebutan dan pertikaian antar negara Adi daya, pertarungan tidak lagi berdasarkan eksistensi kompetitif dalam klaim status dalam keunggulan penguasaan dan penerapan sistem terbaik  dunia, 

Terkadang Keputusan Aliansi tidaklah menjadi solusi terbaik dalam mempersatukan negara, PBB dalam mengedepankan asas kebersamaan lintas negara mengalami kemunduran apabila tidak berimbang menyikapi keadaan sebagai penengah konflik perseteruan dunia. Meskipun kita ketahui bersama bahwa kini dominasi barat sebagai otoritas kekuasaan dalam PBB.

Keruntuhan Ideologi Dunia dibelahan Barat dan timur yang paling spesifik adalah pergeseran paradigma ideologi yang semakin jelas ketidak konsistennya, Komunis bersikap seperti Kapitalis dan kapitalis bersikap seperti komunis. Ketidak jelasan ini melenceng dari pendirian dasar ideologi mereka dan telah tampak di era modern kini. Mendapati ketidak selarasan dengan perkembangan dimensi ruang dan waktu merupakan tantangan bagi pertahanan ideologi besar negara-negara Adidaya yang teruji berdasarkan kebutuhan hidup seluruh masyarakat dunia.

Dominasi komposisi PBB hingga faktor Keterikatan negara-negara pada paternalistik Aliansi Negara adalah simbol keruntuhan Ideologi Besar Timur dan Barat.

Resolusi PBB yang mengembalikan proses resolusi pada tradisi dan adat menjadikan hukum positivis yang berlaku di internasional semakin berguguran dan hal ini dapat dinalar sebagai kegagalan positivisme dalam membangun resolusi.

Alam semesta telah menaklukkan ideologi dunia

Issue Lingkungan dan Perubahan Iklim menjadikan Negara Adi Daya menjadi pengikut Naturalisme dalam hutan belantara. Penjagaan ketat Lingkungan menjadi refleksi Barat yang sudah tidak kredibel mempertahankan kiblat modernisasi yang dahulu digembar gemborkan dalam trending topik dunia, alam semesta telah menaklukkan ideologi Liberalisme dalam kegigihan terselubung pada Konsep Green Barat perihal perubahan iklim. Sehingga barat sebagai penganut liberalisme telah membatasi sikap liberal atas pengembangan alam.

Disisi lain, Negara Adi Daya berbasis Komunisme yang telah mengubah diri menjadi Kapitalisme telah memonopoli Perdagangan dan Perekonomian Dunia. Akibat Konflik yang melahirkan strategi dan taktik penguasaan lini-lini dan sumber-sumber terpenting dunia, dalam perspektif ini terjadinya kontradiksi antara ideologi yang cenderung mengusung persamaan rasa telah menjadi penguasa dengan perubahan langkah dengan upaya memonopoli dominasi kebutuhan dari tiap-tiap rasa kapitalism.

inkonsistensi menjadi Kelumpuhan Ideologi, pilihan terapan ideologi jalan ketiga

Faktor inkonsistensi menjadi Kelumpuhan Ideologi telah menjadi bukti bahwa tidak ada perbedaan secara perlakuan dalam kebijakan dan arah politik internasional diantara kedua belah negara besar dengan pengusungan ideologi dunia. Namun pandangan ini semakin membuat kebangkitan nalar untuk memperbaiki melalui jalan ketiga dan menempatkan ideologi Keagamaan dan Inklusivitas, yang bukan menjadi titik akhir bahwa sentimentil akan berujung pada issue pelemahan Agama dengan beragam issue terorisme dan radikalisme di dunia. ini menjadi kondisi yang telah dicapai dalam menentukan keberlangsungan pertahanan kedua ideologi yang gagal. Karena mekanisme internasional berbasis selera ideologi telah menjadi kekakuan yang menghantarkan pada sistem kehancuran.

Penghantarkan pada Preambule dalam konstitusi negara

Kelemahan ideologi-ideologi ini juga akan menghantarkan Dunia pada pilihan ideologi jalan tengah, memilih dan menerapkan polarisasi berbasis ideologi yang bersumber dari nilai-nilai universal yang dapat diterima semua kalangan dan agama di dunia. Ideologi yang secara inklusiv dapat menjadi titikbtemu dan jalan tengah dalam perseteruan dan pertikaian dunia, yang menetapkan kemuliaan dan menghasilkan nilai keadilan sosial bagi seluruh masyarakat dunia berdasarkan perdamaian abadi untuk menjaga ketertiban dunia berdasarkan kepada nilai-nilai terbaik di muka bumi.

penulis cukupkan untuk menghantarkan pembaca sementara sampai disini, berkaitan dengan ideologi jalan tengah yang dimaksud sebagai resolusi aktif dunia. Lalu apakah ideologi tersebut ? pikiran dan hati anda akan menghantarkan pada Preambule dalam konstitusi negara yang ada saat ini. Bekal cukup dalam keberanian untuk memberanikan tampil dan memimpin di dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun