ini merupakan ide wacana penulis  tentang "Petroasean" sebagai Mata Uang bersama Negara ASEAN (ASEAN Currency Union)
Dalam Resesi Global saat ini, membutuhkan sebuah terobosan baru yang kongkrit dalam menumbuh kembangkan solidaritas Antar bangsa, dalam hal ini ASEAN merupakan Kawasan yang berpotensi untuk menumbuh kembangkan sektor perekonomian.
Hadirnya Petrodollar dan Petroyuan merupakan langkah strategis dalam menumbuh kembangkan perdagangan yang cukup efektif di lintas Negara. Mengingat banyak Negara yang bergabung dalam penyesuaian selera dalam nilai tukar yang berimbang.
Penulis menyadari bahwa dalam resesi ekonomi Global saat ini Pemerintah bersama negara-negara ASEAN memiliki peluang untuk membangun kesepakatan memperkuat nilai tukar dan hubungan ekonomi dengan menetapkan mata uang bersama yakni "Petroasean" sebagai uni moneter diwilayah Asia dan Tenggara. sebagai wujud keadilan sosial dan keadilan ekonomi dalam transaksi nilai tukar mata uang internasional.
Hal ini dapat menjadi pereratan kualitas hubungan untuk dapat saling memperkuat sektor perdagangan internasional dan menjaga stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN.
Kita Ketahui bersama bahwa Uni Moneter atau Currency Union adalah kesepakatan antar negara untuk menggunakan 1 jenis mata uang bersama. ini menjadi proses kesetaraan nilai tukar yang efektif bagi negara-negara di ASEAN.
Penjelasan secara singkat dalam sejarah kemunculan petrodollar dan Petroyuan merupakan fenomena nilai tukar yang memiliki kriteria konvergensi yang dapat menyalurkan selera pilihan dan mempermudah aksesibilitas perdagangan. Seperti penerapan Common Currency Euro oleh 11 negara yang andil seperti Belgia, Finlandia, Perancis, Austria, Irlandia, Herman, Itali, Portugal, Spanyol, Luxemburg dan Belanda (Netherlands), yang menyatakan bersepakat menyatukan dalam satu mata uang sebagai nilai tukar perdagangan (Common Currency).
Terbitnya Mata Uang Petroasean tidak hanya dibatasi dengan teritorial Asean semata, justru dapat dimerdekakan untuk digunakan pada negara di Benua Eropa, Amerika bahkan Cina, hanya saja yang harus diperhatikan adalah Besaran Nilai tukar Kurs yang harus diatas Mata Uang Lainnya. Sehingga dapat menjadi tolak ukur bagi penyetaraan mata uang dunia.
Jikalau pun tidak memungkinkan standarisasi nilai tukar dapat diupayakan menjadi "penengah diantara Petrodollar dan Petroyuan" sebagai nilai tukar yang disepakati bersama. Dengan demikian dapat mempersiapkan perangkat dalam bursa dan penetapan standarisasi harga dapat mengikuti kelipatan 2x lipat harga emas dunia sebagai parameter penentuan harga pergramnya (1 petroasean = 2 Gram).
Masing-masing Negara dapat mempersiapkan cadangan devisa emas sebagai garansi sebagai ketentuan peredaran dan penggunaan bersama serta dapat dijadikan Asset bersama untuk dapat saling menguntungkan dalam hal perdagangan dan kerjasama Internasional.Â
Seperti halnya permudahan pada mitra dagang Cina yang diberi kemudahan sehingga terbebas dari sanksi dagang. Perikatan bersama dalam senasib sepenanggungan Masyarakat ASEAN untuk kuat bersama pasca pandemi merupakan awal baik untuk memulai penerbitan "Petroasean" sebagai ASEAN Currency Union.
Sebagai Anak Bangsa penulis sangat mendukung kerjasama Pemerintah dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk  membentuk dan menerbitkan "Petroasean" sebagai Mata Uang bersama Negara ASEAN guna meningkatkan taraf hidup masyarakat ASEAN pada Umumnya dan Masyarakat Indonesia pastinya sebagai Masyarakat Adil Makmur
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI