Jika Ratusan sampai Ribuan pertemanan dan hanya sedikit meluangkan waktu untukmu, sikap mereka seperti tidak pernah mengenal, maka ada proses yang salah dengannya !!! Oppsss tahan...!!! Tidak perlu arogan dan egosentris dulu dalam menyimpulkan.
Sabar cukup evaluasi dan mulailah dengan babak penyisihan, sebelumnya ingat hanya diruang dan bersama orang yang tepat kau bisa dihargai dan dihormati. Tidak perlu juga  Gila Hormat, kehormatan bukan terukur pada isi pikiran dan perasaan mereka yang tidak peduli.
cobalah renungkan "melangkah dengan sedikit orang yang peduli lebih baik daripada jutaan orang miskin kepedulian". Catat itu "orang miskin kepedulian". Kepedulian merupakan kekayaan bagi hidupmu. Hanya sikap kebaikan dan kemuliaan yang menetapkan diri seseorang untuk tetap peduli, saatnya peduli untuk tidak peduli, mengurangi ikhtiar merangkul yang tidak suka dirangkul, sisakan dan jangan habis energimu, mengalir saja kelak nanti akan bertemu dengan orang yang tepat untuk membangun kehidupan harmonis yang tidak takut saling membahagiakan dan saling mengisi untuk memenuhi kebahagiaan.
Tak perlu memandang status sosial tetapi membangun kebaikan dengan siapapun dimanapun, di parkiran di kantin, warung kopi, diperkampungan, disudut-sudut kota, apapun itu tempatnya, masih banyak tersedia orang-orang baik dan mulia.Â
Masih ingat tentang "sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan", kenapa harus merasa susah dan gelisah ? Mustahil kau miskin sedangkan Tuhanmu Maha kaya.
Apakah karena tidak punya uang anda merasa  susah!?, Tidak punya kuota mikir keras dan ngotot harus punya!!, nahh ini pasti ada yang salah.Â
Langkah pertama segeralah Cari tempat WiFi Gratis pada fasilitas publik kemudian browsing dan meluncurlah ke Masjid terdekat, mungkin rasa itu hadir sebagai pertanda kerinduan bahwa Anda sudah lama tidak hadir bertautan dengan-Nya, kini saatnya datang menyadari dan berserah diri penuh mesra atas nikmat sehat yang ada untukmu. Sisihkanlah waktumu dan inilah wujud Babak penyisihan terbaik. Sebagai manusia hanya kepada Tuhan sebaik-baiknya untuk mencurahkan dan berinteraksi dalam perjalanan hidup hingga akhir hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H