Kidung sebagai Bukti Kebesaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) "Kidung" berarti nyanyian, lagu (syair yang dinyanyikan) dan dapat dikategorikan sebagai karya sastra atau puisi,
Kegiatan seseorang dengan kidung / mengidung dapat disebut sebagai aktifitas bersenandung dengan kidung, bernyanyi , melagukan atau mendendangkan dalam syair; dan proses tersebut kemudian disebut kidungan adalah suatu dendang/nyanyian yang bersifat lirik (perihal sesuatu yang menggambarkan suatu perasaan).
Kidung adalah genre seni tradisi yang telah dikenal di beberapa wilayah Nusantara selama berabad-abad silam,
Kehadiran Kidung Agung sebagai Kitab Suci dalam bahasa Hembrew/Ibrani (Yahudi/Jewish) telah ada jauh sebelum diturunkannya Injil dan Al Quran melalui Para Utusan/Rasul, Kidung atau yang populer dengan sebutan "The Song of Solomon" menjadi hal menarik untuk dikaitkan dengan kegiatan Masyarakat Budaya Indonesia dimasa lalu, antara Budaya Nusantara Lama Khususnya Pulau Jawa/Java/Jawis dengan Jewis/Yahudi.
Contoh dalam Kidung Agung :
"hikv mamtaqqm vkullv mahmadm zeh dwd vzeh r' bnwt yrlim" (Kidung Agung 5:16)
yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, "Teramat manis tutur katanya, dia adalah mahmadm. Inilah kekasihku dan sahabatku, O puteri-puteri Yerusalem"
Jika Orang Yahudi benar-benar mengklaim ras mereka sebagai ras terbaik di dunia, maka mereka mampu memahami sejarah dan makna kebodohan mereka sendiri dengan kecerdasan siapa sebenarnya ras unggul yang mereka gandrungi selama ini dengan kidungnya.
Indonesia adalah Akumulasi Peradaban Bangsa Besar yang mempengaruhi pikiran sejarah manusia di dunia pada masa lampau, kita mengenal Sundaland peradaban pra Nusantara dengan pengaruhnya di seluruh dunia