Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

1970: Ive Kisah Perempuan dan Budaya

22 Desember 2022   12:39 Diperbarui: 14 Januari 2023   16:18 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ive kisah Perempuan dan Budaya, Sumber : istimewa

Di rumah sakit bersalin.

Bayi yang tergeletak lemah dengan banyak kabel di sekujur tubuhnya, Ive mengusap-usap lembut tubuh bayinya sambil tersenyum pahit, sesekali mengusap air mata yang tidak ia biarkan mengalir sambil melihat tubuh mungil anaknya yang dipenuhi kabel dan selang di hidung dan mulutnya.

Dirumah Orang tua Ive

Enyak Manih lagi menjahit Otto dan kutang sejenis Pakaian Dalaman untuk Perempuan Khas Bekasi sambil memperhatikan menjaga cucunya yang sedang asyik bermain, 

Sejak fase kelahiran Ilham Anak Lelaki Pertama dan Wahyuni Dewi anak perempuan Ive, keduanya tinggal bersama Enyak manih ibu kandung Ive. Mereka nampak sedang Asik bermain kelereng.

Enyak teriak "Am... jangan maen jauh-jauh ya tong, jagain adenya" 

"Iya, nyakk" Jawab Ilham.

Nampak Ilham menengok dan menoleh ke Adik perempuannya yang sedang Asyik bernyanyi sambil memegang sisir dan berkaca di jendela rumah.

Di ruang rumah sakit,

Si Bayi Koma keadaan semakin kritis, Ive menangis Panik, Dokter Aang dengan sigap segera melakukan Proses penyedotan cairan menggunakan selang pada mulut berulang ulang beberapa lama belum ada perubahan juga,

Dokter sambil menekan-nekan lembut dada si Bayi dan memberikan nafas hingga perut dan Dada si Bayi pun nampak mulai bernafas lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun