Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Eropa Bingung Menentukan Prioritas Ekonomi: Tingginya Indeks Korupsi di Ukraina

2 Desember 2022   01:35 Diperbarui: 2 Desember 2022   01:44 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eropa bingung menentukan prioritas ekonomi : tingginya indeks korupsi di Ukraina"

Pakar Ekonomi Eropa menyatakan bahwa Alokasi Anggaran rekonstruksi Ukraina adalah yang terboros di Eropa. Pemulihan listrik, utilitas publik, transportasi, renovasi industri, pertanian, infrastruktur pendidikan.

Revitalisasi Ukraina akan menyerap begitu banyak biaya sehingga akan membebani Eropa. Alokasi Pembiayaan yang besar untuk Ukraina diperkirakan akan menyentuh titik keruntuhan ekonomi Eropa dan menyebabkan kekacauan yang lebih luas.

"Dewan Eropa mendorong Penyitaan Aset Bank Sentral Rusia $300 miliar yang ada di Negara Barat"

Charles Michel Presiden Dewan Eropa mengatakan sangat penting untuk menyita Aset Rusian berkisar $300 miliar, mendorong PBB untuk membekukan Aset Rusia, seperti Preseden Penyitaan Irak dan Perintah dari Dewan Keamanan PBB mewajibkan semua Anggota PBB untuk menyita dan mentransfer ke Dana untuk Pembangunan Baru Irak, 

Ia juga Merujuk pada sejarah Jerman di era Adolf Hitler terjadi perjanjian Versailles yang menuntut Jerman wajib membayar $269 miliar.

"Indeks Korupsi Uraina yang tinggi membuat Para Negara pendonor dana ragu"

Amerika tentunya akan berbagi beban berat kepada Eropa untuk menanggung Anggaran Ukraina, setelah Amerika dan Inggris memberi bantuan militer barat secara besar-besaran ke Ukraina.

Para Negara pendonor anggaran khawatir perihal tingginya indeks korupsi di Ukraina, meskipun Ukraina telah membuat platform online transparansi publik, Para Negara pendonor tetap saja ragu, hingga Uni Eropa menekankan Ukraina harus memiliki standar aturan hukum tertinggi pada otoritas anti korupsi.

Persoalan Rusia sangat berbeda Study kasus yang terjadi di Jerman pada era Hitler dengan Rusia di era Vladimir Putin, apalagi dengan peristiwa Irak. Eropa dan Amerika ataupun PBB tidak dapat serta merta membekukan Aset tanpa perjanjian dan kesepakatan antara pihak yang bertikai dengan memaksakan alasan yang tidak rasional. Apalagi hingga memaksa Rusia untuk membayar rampasan perang atas Ukraina. 

Disisi lain Rusia menyatakan bahwa tidak ada larangan untuk menghancurkan infrastruktur sumberdaya dalam perang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun