KARTEL MAFIA LIMBAH INDUSTRI TERBESAR DI ASIA TENGGARA
Sering menyebabkan pertikaian antar warga dan ormas memperebutkannya.
tepat sekiranya jika disebut Kartel Mafia Limbah industri terbesar di Asia Tenggara, karena perputaran puluhan milyar rupiah perhari di kawasan industri dari pemanfaatan sisa limbah ex industri, mulai dari limbah plastik hingga limbah B3, tak ayal sering menyebabkan pertikaian antar warga dan ormas memperebutkannya.
Para Kartel Mafia limbah ini diguga serius berlindung dibalik Organisasi Masyarakat yang dapat difungsikan sebagai alat penekan dan pemukul bagi pabrik atau industri sehingga dapat ditekuk agar dapat memberikan akses untuk menyerahkan limbah kepada jaringan kartel mafia limbah di Kabupaten Bekasi,
diduga memberikan upeti kepada para pejabat tinggi-
Kementerian Lingkungan Hidup seakan tidak berkutikÂ
Para Kartel Mafia limbah ini pun diduga memberikan upeti kepada para pejabat tinggi agar pemulusan pelaksanaan pekerjaan mereka tidak terganggu dilapangan,
Kementerian Lingkungan Hidup seakan tidak berkutik meskipun sudah beberapa kali ganti Kabinet untuk memberantas Kartel Mafia Limbah yang memonopoli peredaran limbah di Kawasan Industri Kabupaten Bekasi, terbukti bahwa Daftar Panjang  Perusahaan Hitam milik Kartel Limbah tidak pernah dicabut dan dibekukan perizinannya meskipun banyak terjadi pelanggaran.
Kita dapat melihat terjadinya siklus perputaran rotasi dan mutasi terjadi begitu cepat di Polres Kabupaten Bekasi apabila terjadi pertikaian Pihak kepolisian dengan Jaringan Kartel Limbah, rotasi mutasi yang begitu cepat selalu terjadi apabila terjadi pertikaian dengan kartel dan ormas yang melindunginya,
Kapolri Presisi harus berani menumpas para KartelÂ
Kapolri dalam hal ini harus berani  mengambil tindakan tepat untuk menumpas para Kartel dalam merealisasikan  Polri yang presisi , dengan tindakan pengamanan perilaku premanisme dalam kawasan Industri sebagai bentuk dukungan pengamanan kawasan industri dalam negeri, mengingat keberadaan kawasan industri merupakan Asset bagi pemasukan negara dan menjadi corong bagi stabilitas investasi di negeri ini yang tidak boleh terganggu keberlangsungannya.
Terima Kasih sudah Follow, memberikan Tanggapan Reaksi dan Komentarnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H