Gerakan Hijau mewarnai belum menemui titik terang perubahan
Gerakan Hijau mewarnai kebijakan Negara Amerika dan Negara-negara di Uni Eropa, tetapi belum menemui titik terang perubahan menjadi lebih baik mengenai jumlah kapasitas pasokan energi yang mumpuni untuk memenuhi seluruh aktifitas Industri di Amerika dan Uni Eropa terlebih mereka akan mengalami kesulitan ketika menghadapi musim dingin bersalju.
Lima Negara seperti Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Spanyol menggeliatkan hal yang serupa dengan slogan "Green Jobs" menjadi pola baru pada penerapan sistem pekerjaan dalam industri barang dan jasa, sebagai pemanfaatan sumber daya alam dan bangunan infrastruktur, namun efek resesi ekonomi tetap menjadi bayangan suram mengenai keberlangsungan dan jumlah dukungan dari dalam negeri mereka masing-masing, yang pasti akan berimbas pada sektor industri-industri dengan kebiasaan penggunaan energi lama dengan Gas sesuai sistem kerja permesinan dan jumlah kapasitas pasokan listrik untuk dapat memenuhinya.
tidak tersedianya tenaga kerja dalam waktu yang panjang
Selain itu yang terjadi di Amerika bahwa sejak tahun 2000 begitu banyak perusahaan yang memasang lowongan pekerjaan namun sedikit sekali dan sepi peminat, jumlah tenaga kerja tidak berimbang dengan jumlah lowongan pekerjaan, rilis Bloomberg belum lama ini telah menganalisis bahwa resesi ekonomi di Amerika bukan hanya efek dari perang antara Ukraina dengan Rusia, namun perimbangan ekonomi dari dalam negeri yakni tidak tersedianya tenaga kerja dalam waktu yang panjang. Sehingga pengejaran target produksi secara signifikan agak sulit dilakukan, hal ini jelas berbeda dengan yang terjadi di beberapa negara seperti halnya di India dan Indonesia yang cukup tersedia jumlah pengangguran.
Indonesia : jumlah pasokan Batu Bara, Uranium, Thorium, Minyak dan Gas masih tersedia dalam jumlah yang cukup Besar
Dalam pertempuran energi skala dunia, tentunya Indonesia dapat survive dengan mudah menempuh dan menggunakan banyak cara, mengingat jumlah pasokan Batu Bara, Uranium, Thorium, Minyak dan Gas masih tersedia dalam jumlah yang cukup Besar, namun yang perlu diperhatikan adalah pola kerjasama eksplorasi yang masih rancu dalam rangkaian percepatan rekomendasi pada sektor ESDM, kemudian menghindari kegiatan politik yang dapat menjadi pemantik terjadinya konflik di Asia Pasifik yang kelak dapat mengganggu lajur laut sebagai jalur expor-impor pengiriman dan Distribusi Logistik internasional, dan kekayaan energi yang tersimpan di dalam laut perairan Asia Pasifik yang begitu membuat Kedua Blok Besar rela berkonflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H