Mohon tunggu...
Adi Purnomo
Adi Purnomo Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Negeri Bumijawa 01

Saya adalah seorang Guru Sekolah Dasar yang mengajar di SD Negari Bumijawa 01 kelas 1 dan saat inin sedang mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke 7

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laporan Aksi Nyata Modul 1.4

12 Februari 2023   21:27 Diperbarui: 12 Februari 2023   21:30 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ADI PURNOMO CGP ANGKATAN 7 KAB.TEGAL

Fasiliatator : ELYS SALATUN QODARIYAH

Pendamping : WINARKO

JUDUL AKSI NYATA

" Menanamkan dan Membiasakan Budaya Positif dengan Kesepakatan Kelas dan Sigitiga Restitusi dalam Proses pembelajaran"

A. LATAR BELAKANG

Budaya Positif di sekolah sangatlah penting untuk mengembangkan peserta didik yang memiliki karakter kuat, sesuai profil pelajar pancasila yang dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan di Indonesia. Untuk membangun budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar peserta didik mampu berfikir, bertindak, dan mencipta secara merdeka, mandiri, dan bertanggungjawab.

Kesadaran akan penerapan disiplin diri siswa belum berdasarkan motivasi internal, posisi kontrol gurupun belum sampai pada tahap manajer melainkan sebagai penghukum dan pembuat siswa merasa bersalah Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan siswa-siswa yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi internal. Siswa yang memiliki disiplin diri berarti mampu bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya.

Langkah Langkah yang bisa Kita lakukan untuk membiasakan budaya positif adalah dengan,mendiskusikan keyakinan sekolah dan keyakinan kelas serta menerapkan proses segitiga restitusi. Dengan mengikuti langkan Langkah restitusi guru bisa membimbing siswa untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka, meyadari kesalahan dan mencari sendiri solusi yang nyaman

B. TUJUAN

Adapun yang menjadi tujuan dalam tindakan nyata ini adalah sebagai berikut:

Terwujudnya visi sekolah melalui penerapan budaya positif. Terbentuknya karakter disiplin yang kuat. Menumbuhkan dan membiasakan budaya positif dengan keyakinan Kelas Menguatkan peran sebagai guru penggerak melalui penerapan restitusi dan posisi control sebagai manajer

C. TOLAK UKUR

Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini sudah dilakukan dan untuk mengontrol kegiatan agar tetap tearah pada tujuan yang sudah ditetapkan, maka tolak ukur yang digunakan adalah sebagai berikut :

Terbentuknya keyakinan kelas sebagai landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada dikelas. Keyakinan kelas ini dibentuk dan disepakati oleh peserta didik bersama walikelas. Konsistensi peserta didik dan walikelas dalam menjalankan keyakinan kelas. Teraplikasikannya proses segitiga restitusi dalam memnbantu siswa dengan posisi kontrol sebagai manajer

D. LINIMASA YANG DILAKUKAN

1.    Membuat perencanaan aksi nyata dan mengkomunikasikannya kepada kepala sekolah.

2.    Melakukan revisi perencanaan jika diperlukan sebagai hasil konsultasi dengan kepala sekolah.

3.    Mengimbaskan materi budaya positif dan mengkomunikasikan tindakan aksi nyata kepada walikelas dan rekan sejawat.

4.    Melakukan Kegiatan Pembentukan Keyakinan Kelas.

5.    Mendokumentasikan Setiap Kegiatan..

6.    Melakukan kolaborasi dan sharing dengan walikelas dan rekan sejawat berkaitan strategi membangun budaya positif di kelas.

7.    Melakukan Layanan Restitusi..

8.    Penerapan Disiplin Positif.

9.    Mengevaluasi dan refleksi kegiatan tindakan aksi nyata dalam rangka membudayakan kebiasaan positif di sekolah.

10. Melaporkan hasil kegiatan tindakan aksi nyata kepada kepala sekolah dalam bentuk artikel.

E. HASIL AKSI NYATA.

Pelaksanaan aksi nyata ini mendapatkan hasil yang sangat baik, dan sangat bermanfaat terutama bagi CGP sendiri dan rekan guru. Terlihat Rekan guru sangat antusias mengikuti sosialisasi yang menurut mereka sangat relevan dengan tugas sebagai seorang pendidik terutamam setelah di gaungkannya merdeka belajar oleh Bapak Menteri Pendidikan.

Begitu juga halnya Dengan terbentuknya keyakinan kelas, siswa merasa bertanggung jawab untuk menjalankan keyakinan kelas tersebut, sehingga terciptanya budaya positif

F. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN.

Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari kata keberhasilan dan kegagalan. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada aksi nyata modul " Budaya Positif", keberhasilan yang diperoleh yaitu terbentuknya keyakinan kelas, Segi tiga restitusitelah dilakukan pada beberapa kasus dan sosialisasi pada rekan sejawat telah dilakukan.

Sedangkan kegagalan yang terjadi selama pelaksanaan aksi nyata ini adalah masih belum bisa diterapkannya restituusi pada sebagain siswa, karena CGP sendiri mengajara pada beberapa kelas yang jumlah siswanya banyak. Kegagalan yang kedua, masih adanya siswa yang belum pahan akan pelaksanaan keyakina kelas sepenuhnya,Sedangkan kegiatan sosialisasi tidak bisa dilakukan kepada seluruh rekan guru dikarenakan banyaknya rekan guru yang memiliki kesibukan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun