Mohon tunggu...
Adiprayudha
Adiprayudha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tertarik dalam bidang fasion, olahraga, sejarah, dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wiratea Spice Bar: Menyelami Kekayaan Rempah dalam Setiap Tegukan di Jantung Yogyakarta

26 Desember 2024   03:22 Diperbarui: 26 Desember 2024   03:22 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta - Sejak awal Indonesia sudah dikenal akan kekayaan rempah-rempahnya. Saking kayanya, pada zaman kolonialisme pun berbagai negara di dunia berbondong-bondong untuk berburu rempah-rempah yang ada di Indonesia. Hal ini sangat wajar, karena saat itu rempah-rempah menjadi salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Bahkan, emas pun masih kalah nilai jualnya denga rempah-rempah yang dimiliki Indonesia. Sedari dulu, rempah-rempah sering digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari bumbu masakan, pengobatan tradisional, hingga sebagai campuran untuk minuman. Hal ini menjadi tradisi penggunaan rempah-rempah inilah yang diangkat dan disajikan oleh Wiratea Spices Bar.

Apalagi, Jogja dikenal sebagai kota wisata yang banyak memiliki hal menarik yang patut dikunjungi. Salah satu hal yang menarik ialah Wiratea Spices Bar, merupakan coffe shop yang menyajikan berbagai minuman yang dipadukan dengan rempah-rempah khas Indonesia. Hal ini yang membuat minuman-minuma dari Wiratea Spices Bar memiliki rasa yang unik dan berbeda dari coffe shop lain. Tempat ini bukan sekedar coffe shop biasa, tetapi juga menghadirkan pengelaman minum yang berbeda dengan sajian minuman berbahan dasar rempah-rempah khas Indonesia

Konsep unik tidak datang begitu saja. Ide ini bermula dari pemilik wiratea yang dulunya berjualan jamu gendong. Jamu, yang identik sebagai minuman tradisional yang kaya akan manfaat, sering kali dikenal dengan konsumsi oleh kalangan yang lebih tua.

"Jadi awalnya, owner dari Wiratea ini jualan jamu gendong. Si owner terinspirasi dan kepikiran dari jualan jamu gendong. Rata-rata kan jamu lebih dinikmati oleh orang tua. Nah, si owner ini berpikir, gimana ya biar anak muda suka juga ya, diolah seperti apa ya," ujar Amar, sang barista.

Hal ini yang mendorong owner dari Wiratea Spices Bar untuk menyajikan kopi, coklat, dll dengan campuran rempah-rempah, yakni Amar. Jika pengunjung baru pertama kali ke Wiratea, barista selalu mengenalkan keunikan dari Wiratea, tentang semua menu minuman di Wiratea menggunakan rempah-rempah.

Dengan berkonsepkan outdoor di bawah remang-remangnya lampu kekuningan, lokasi yang tidak begitu luas, dan rempah-rempah menjadi andalannya, ada hal unik lain dari Wiratea Spices Bar yang tak pernah terpikirkan. Pengunjung menyematkan Wiratea sebagai kafe yang bertemakan Ghilbi. Padahal, Wiratea tidak pernah terpikirkan tentang konsep itu. Karena, sedari awal, Wiratea mengkonsepkan gaya humanis dan natural sama halnya dengan rempah yang lahir dari alam. Tempat ini juga menjadi spot yang cocok untuk bersantai, nugas, ataupun  bercengkrama bersama teman. Apalagi, ditemani dengan minuman rempah-rempah yang menghangatkan badan.

Wiratea Spices Bar mempunyai menu minuman yang menjadi andalannya yang memadukan antara rempah-rempah tradisional dengan cita rasa kekinian, seperti: Cinnamon Choco Ginger: Yang mengkombinasi coklat, jahe, dan kayu manis. Kopi Susu Ginger: Sentuhan jahe yang dipadukan dengan kopi susu. Turmeric Latte: Coffe Latte panas dengan campuran kunyit yang menyehatkan. Dengan kisaran harga yang relatif murah sekitar Rp15.000 hingga Rp25.000.

"Rempah-rempah yang kami pakai, Jahe, Kunyit, Sereh, Kayu Manis, Cengkeh, dll," kata Amar. Bahkan, Wiratea memastikan untuk kepuasan pengunjung, Wiratea juga memberi jaminan garansi pada pengunjung jikalau tidak menyukai rasa minuman rempah tersebut.

Kedai yang beroperasi dimulai dari jam 4 sore dan berakhir pada jam 10 malam, yang berlokasi di Kampung Lawasan Heritage Cottage. Dengan alamatnya di Jalan Perumnas No. 31, Tempel, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hanya 15 menit dari wisata Malioboro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun